Default Title
logo spatial highlights
Mahasiswa UGM Kembangkan Aplikasi SIG Sigantara untuk Atasi Persoalan Alih Fungsi Lahan

Mahasiswa UGM Kembangkan Aplikasi SIG Sigantara untuk Atasi Persoalan Alih Fungsi Lahan

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata–Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan penyalahgunaan tanah melalui sistem informasi geospasial (SIG) berbasis digital. Diketahui bahwa maraknya penyalahgunaan tanah, seperti alih fungsi lahan ilegal dan penelantaran, telah menimbulkan kerugian besar, baik secara finansial maupun ekologis. Kondisi ini juga menghambat transparansi tata kelola. Dampak dari permasalahan ini bahkan mengancam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Baca juga: Petakan Kenyamanan Kawasan Karmantul, Mahasiswa UGM Manfaatkan Sistem Informasi Geografis

Pendekatan berbasis SIG yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-PPM UGM tersebut dirancang guna menciptakan tata kelola aset tanah yang terintegrasi, transparan, dan akuntabel. Salah satu inovasinya adalah pengembangan aplikasi berbasis web bernama Sigantara, singkatan dari Sistem Informasi Geospasial Nusantara.

“Kami membangun Sigantara agar berbagai kelurahan bisa mengelola aset geospasial mereka dengan baik, dan yang paling penting, supaya informasinya bisa diakses publik untuk meningkatkan transparansi,” ujar Brandon, Ketua Unit KKN YO-007, dilansir dari laman resmi UGM, Sabtu, 16 Agustus 2025.

Brandon menjelaskan bahwa Sigantara merupakan SIG yang dirancang khusus untuk menjadi sistem informasi internal kelurahan. Data di dalamnya dapat dikelola langsung oleh pihak kelurahan atau desa, namun tetap terbuka untuk diakses masyarakat umum. Aplikasi ini dapat diakses melalui https://sigantara.vercel.app. Pengguna bisa melihat peta wilayah Kelurahan Trimulyo, Sleman, lengkap dengan berbagai lapisan informasi.

Peta tersebut menyajikan visualisasi batas wilayah, penggunaan lahan, hingga beragam data geografis lainnya. Selain itu, Sigantara juga memiliki fitur penyajian data spasial dalam bentuk statistik yang ramah bagi masyarakat awam. “Data ini disajikan dalam format visual, seperti pie chart dan bar chart, memudahkan analisis dan pemahaman informasi penting, misalnya perbandingan jumlah UMKM berdasarkan kategori per dukuh, atau statistik fasilitas kesehatan,” terangnya.

Image 1

Menurut Brandon, tim KKN telah berhasil mengumpulkan dan memvisualisasikan data spasial penting ke dalam Sigantara. Digitalisasi ini bukan hanya menjawab permasalahan lahan dan minimnya transparansi, tetapi juga menjadi fondasi bagi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang lebih akuntabel dan partisipatif.

“Platform digital ini dapat terus dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal oleh kelurahan dan periode KKN selanjutnya untuk mendukung perencanaan pembangunan yang berkelanjutan, memberdayakan masyarakat, dan menjaga aset vital kelurahan untuk generasi mendatang,” pungkasnya.

Baca juga: Dukung Penataan Wilayah, Mahasiswa KKN UGM Serahkan Peta Digitasi ke Desa Sodong Basari

+
+