Default Title
logo spatial highlights
Hideo Kojima dan Niantic Kembangkan Video Game Baru Berbasis Lokasi dan AI

Hideo Kojima dan Niantic Kembangkan Video Game Baru Berbasis Lokasi dan AI

Hideo Kojima kembali mengejutkan dunia game dengan langkah berani yang diumumkan pada acara Beyond the Strand, perayaan sepuluh tahun Kojima Productions. Selama ini, Kojima dikenal sebagai sosok visioner di balik karya monumental, seperti Metal Gear Solid dan Death Stranding, yang menggabungkan narasi filosofis dengan gameplay penuh simbolisme. Namun kali ini, ia memilih jalur berbeda, dengan menghadirkan kisah-kisah ikoniknya ke dunia nyata melalui kolaborasi dengan Niantic, perusahaan yang sukses membangun fenomena global lewat Pokémon Go.

Baca juga: 4 Kontribusi Pokemon GO terhadap Perkembangan AI Geospasial

Dilansir dari Eurogamer, John Hanke, CEO Niantic Spatial, menjelaskan bahwa mereka sedang membangun model dunia yang dapat dipahami manusia maupun mesin, sebuah kanvas baru untuk bercerita dan berinteraksi dalam realitas sehari-hari. Visi ini sejalan dengan ambisi Kojima yang selalu berusaha menembus batas antara imajinasi dan kenyataan.

Image 1

Kolaborasi antara Kojima Productions dan Niantic menandai sebuah babak baru. Bagi Kojima, ini adalah perluasan media bercerita yang keluar dari ranah tradisional video game menuju pengalaman berbasis lokasi yang melebur dengan kehidupan nyata. Sementara bagi Niantic, proyek ini menegaskan betapa besar potensi teknologi geospasial dalam menciptakan cara baru untuk memahami ruang dan lingkungan sekitar. Sinergi keduanya memberi peluang pada lahirnya pengalaman yang unik serta narasi yang misterius dan penuh simbol ala Kojima yang kini berjalan di atas peta dunia nyata.

Baca juga: Niantic Kembangkan Platform Spasial yang Mampu Petakan Berbagai Bangunan di Dunia Nyata

Naik Level Cara Bermain di Dunia Nyata

Jika dilihat dari perspektif geospasial, proyek ini berfungsi sebagai “penyematan narasi pada ruang fisik.” Seperti halnya Death Stranding yang memusatkan perhatian pada perjalanan melintasi lanskap sunyi, game ini berpotensi menghadirkan pengalaman serupa di dunia nyata. Setiap langkah pemain di jalanan, taman, atau ruang publik dapat memicu fragmen cerita, tantangan, atau interaksi yang terikat dengan lokasi spesifik. Dengan begitu, dunia sehari-hari berubah menjadi arena naratif interaktif, di mana ruang geografis memiliki makna emosional maupun fiksi.

Image 1

Trailer awal proyek ini memang menampilkan nuansa yang mengingatkan pada Death Stranding, perjalanan penuh misteri, koneksi antarmanusia, serta atmosfer yang melampaui batas realitas. Meski belum ada kepastian apakah game ini terkait langsung dengan IP tersebut, pendekatan tematiknya jelas sejalan dengan gagasan Kojima tentang keterhubungan manusia. Jika dipadukan dengan mekanisme eksplorasi berbasis lokasi khas Niantic, hasilnya adalah sebuah eksperimen berani yang mengubah dunia nyata menjadi panggung imajinasi.

Kolaborasi ini pada akhirnya tidak hanya menjadi proyek game baru, tetapi juga eksperimen geospasial yang mampu mendefinisikan ulang konsep hiburan interaktif. Dengan menggabungkan ide-ide gila ala Death Stranding dan keahlian Niantic dalam menciptakan game berbasis lokasi, proyek ini berpotensi menjadi pengalaman yang memadukan fiksi dan kenyataan dalam satu ruang bermain yang sama. Dunia nyata bisa berubah menjadi peta cerita, dan imajinasi Kojima menemukan rumah barunya di jalanan yang kita pijak setiap hari.

+
+