

Militer AS Uji GAMBLER, AI Geospasial Portabel untuk Deteksi Medan Tempur
National Geospatial-Intelligence Agency (NGA) bersama 18th Airborne Corps Angkatan Darat Amerika Serikat berhasil melakukan uji coba prototipe sistem baru bernama GEOINT AI/ML Based Light-Edge Resilient atau GAMBLER. Sistem ini menggabungkan data citra dari drone dengan kecerdasan buatan (AI) secara langsung di medan perang.
Baca juga: National Geospatial-Intelligence Agency Kenalkan GEOINT-AI untuk Perkuat Serangan Militer
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesadaran situasional para personel militer secara real-time, bahkan dalam lingkungan yang tidak terkoneksi jaringan internet ataupun komunikasi. Sistem ini digadang-gadang mampu mendeteksi objek, pola, dan aktivitas anomali, termasuk jenis kendaraan hingga pergerakan individu yang mencurigakan.
Salah satu keunggulan GAMBLER adalah kemampuannya beroperasi di perangkat portabel, seperti tablet militer dan radio taktis. AI yang ditanamkan dalam sistem ini dapat dilatih langsung di lapangan oleh prajurit dengan cara melabeli objek dari hasil pemindaian drone. Seiring waktu, sistem akan terus belajar dan memberikan peringatan otomatis kepada pengguna jika mendeteksi aktivitas yang menyimpang dari pola-pola yang sebelumnya telah dipelajari alat ini.
Dalam pengembangannya, NGA menggandeng Oak Ridge National Laboratory melalui perangkat lunak MAPSTER yang bertugas mengarsipkan dan mengelola data dari drone. Data ini lalu dikirim ke sistem GAMBLER untuk dianalisis menggunakan model AI. Perusahaan kontraktor pertahanan Parsons Corp. ditunjuk sebagai pihak utama pengembang sistem. Uji coba awal dilakukan dalam latihan militer Scarlett Dragon di North Carolina pada awal Mei, dan hasilnya menunjukkan bahwa data bisa dikirim secara cepat bahkan melalui jaringan radio portabel.
Berbeda dengan sistem AI militer besar seperti Project Maven, yang membutuhkan pelatihan model selama berbulan-bulan dengan volume data besar, GAMBLER dirancang untuk pelatihan model dalam hitungan jam hingga minggu. Hal ini menjadikannya solusi yang lebih ringan dan fleksibel untuk operasi taktis di garis depan, tanpa kehilangan efektivitas dalam mendeteksi ancaman.
Baca juga: NGA Bangun Infrastruktur AI Berbasis Data sebagai Kelanjutan Project Maven, Apa Itu?
Teknologi seperti GAMBLER menandai evolusi penggunaan intelijen geospasial dalam dunia militer. Kecepatan, mobilitas, dan kemampuan AI lapangan menjadikan sistem ini sebagai penguat strategi tempur modern yang makin mengandalkan data waktu nyata. Transformasi ini juga menunjukkan bagaimana peta, citra udara, dan AI bukan lagi alat pendukung, tetapi elemen utama dalam memenangkan pertempuran abad ke-21.
Baca juga: Amerika Serikat Investasi Bidang Geospasial, Akan Jadi Tren Perang Baru?
Sumber: Defense Daily
