Default Title
logo spatial highlights
NASA Berhasil Lacak Jalur Komet 3I/ATLAS, Benda Asing dari Luar Tata Surya

NASA Berhasil Lacak Jalur Komet 3I/ATLAS, Benda Asing dari Luar Tata Surya

Langit kembali menunjukkan peristiwa langka yang menarik perhatian para ilmuwan. NASA berhasil melacak sebuah komet yang datang dari luar tata surya, diberi nama komet 3I/ATLAS. Penemuan ini menjadi momen bersejarah karena 3I/ATLAS merupakan benda ketiga yang dikonfirmasi berasal dari ruang antarbintang, dan termasuk dalam kategori interstellar comet.

Berdasarkan analisis orbitnya, komet ini bergerak dengan lintasan berbentuk hiperbola, artinya ia tidak terikat oleh gravitasi Matahari. Ketika jalurnya ditelusuri ke masa lalu, hasilnya menunjukkan bahwa 3I/ATLAS benar-benar berasal dari luar tata surya, melintasi ruang antarbintang sebelum akhirnya masuk ke wilayah kita.

Image 1

Dari hasil pemantauan geospasial, komet ini dipastikan tidak akan mendekati Bumi. Jarak terdekatnya hanya sekitar 1,8 satuan astronomi atau sekitar 270 juta kilometer. Titik terdekat dengan Matahari akan terjadi pada 30 Oktober 2025, sekitar 1,4 satuan astronomi—sedikit di dalam orbit Mars. Data posisi dan pergerakan ini dihasilkan dari pemetaan lintasan berbasis sistem koordinat heliosentris, yang memungkinkan para ilmuwan memantau dengan tepat arah dan kecepatan komet saat melintas di dalam tata surya.

Penemuan awal 3I/ATLAS dilakukan oleh teleskop survei ATLAS di Rio Hurtado, Cile, pada 1 Juli 2025. Setelah itu, berbagai observatorium di dunia ikut melakukan pengamatan, termasuk Zwicky Transient Facility di Amerika Serikat. Data dari arsip lama menunjukkan bahwa komet ini sudah sempat terekam sejak 14 Juni 2025. Melalui pemetaan berbasis lokasi dan waktu, para astronom dapat mengikuti perubahan posisi komet terhadap bintang-bintang di latar belakang langit.

Image 1

Citra terbaru dari teleskop antariksa Hubble pada 21 Juli 2025 menampilkan komet dengan bentuk menyerupai tetesan air dan ekor debu panjang yang memancar dari inti esnya. Hasil pengamatan menunjukkan ukuran komet ini diperkirakan antara 440 meter hingga 5,6 kilometer. Untuk memahami lebih jauh karakteristiknya, NASA melibatkan berbagai misi luar angkasa, seperti Hubble, Webb, TESS, Perseverance, dan Parker Solar Probe.

Kolaborasi ini memperlihatkan bagaimana teknologi geospasial berperan besar dalam melacak benda langit dari luar tata surya. Penemuan 3I/ATLAS tidak hanya memperluas wawasan tentang alam semesta, tetapi juga membuka jalan baru bagi eksplorasi ruang antarbintang di masa depan.

+
+