

BMKG Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Layanan Geospasial Digital AWIS bagi Petani
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus berinovasi di bidang teknologi spasial dengan meluncurkan kanal informasi berbasis Digital Agro-Weather Impact Services (BMKG-AWIS). Inisiatif ini menjadi tonggak baru dalam pemanfaatan data cuaca berbasis spasial untuk memperkuat ketahanan pangan nasional melalui layanan prediksi cuaca yang berbasis dampak dan berorientasi pada pengambilan keputusan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa BMKG-AWIS dirancang untuk menerjemahkan data cuaca yang kompleks menjadi informasi risiko yang praktis sehingga dapat dimanfaatkan langsung oleh petani maupun pemangku kebijakan. “Platform ini adalah transformasi layanan BMKG dari sekadar penyedia data teknis menjadi informasi berbasis risiko yang aplikatif dan bisa digunakan untuk pengambilan keputusan di lapangan,” ujarnya di Jakarta, Senin, 6 Oktober 2025 dilansir dari ANTARA.
Melalui sistem ini, pengguna dapat mengakses peta spasial risiko cuaca, dasbor peringatan dini, serta prediksi cuaca resolusi tinggi yang terintegrasi dengan sistem logistik pangan nasional. BMKG-AWIS menjadi penghubung antara data meteorologi dan kebutuhan sektor pertanian, memungkinkan petani untuk memahami dan mengantisipasi dampak cuaca ekstrem terhadap produktivitas dan distribusi hasil pangan.
Menurut Guswanto, tantangan perubahan iklim dan meningkatnya frekuensi cuaca ekstrem menuntut adanya sistem informasi spasial yang adaptif, interaktif, dan lintas sektor. “Dengan layanan ini, petani bisa mengantisipasi potensi gagal panen, sementara pemerintah dapat merencanakan mitigasi risiko distribusi pangan lebih dini,” jelasnya.
BMKG juga mengajak pemerintah daerah, penyuluh pertanian, serta pelaku industri pangan untuk berkolaborasi dalam pemanfaatan platform ini. Kolaborasi multipihak diyakini akan memperkuat strategi adaptasi nasional terhadap perubahan iklim, terutama dalam menjaga ketahanan pangan di tingkat lokal maupun nasional.
Selain meluncurkan BMKG-AWIS, lembaga tersebut juga memperkuat infrastruktur observasi cuaca dan kelautan dengan menambah radar C-band dan S-band, memperluas jangkauan deteksi hujan serta awan di berbagai wilayah strategis, termasuk Natuna, Kepulauan Riau. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam rapat bersama Komisi V DPR RI, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari program prioritas nasional di bidang ketahanan pangan dan mitigasi bencana. Penambahan radar tersebut dilakukan dalam kerangka program Strengthening Climate and Weather Service Capacity – Phase II (SIMM2), yang juga mencakup peningkatan kapasitas superkomputer pengolah data numerik serta perluasan Automatic Weather Observing System (AWOS) di sejumlah bandara wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
