Default Title
logo spatial highlights
Perusahaan Asal Brasil Gunakan Teknologi Geospasial untuk Reboisasi Hutan

Perusahaan Asal Brasil Gunakan Teknologi Geospasial untuk Reboisasi Hutan

Di tengah meningkatnya kekhawatiran global terhadap perubahan iklim dan deforestasi di kawasan Amazon, muncul pendekatan baru dalam reboisasi hutan yang menggabungkan sains, teknologi, dan ekologi. Genera, sebuah perusahaan startup asal Brasil, membawa gagasan segar bahwa hutan dapat “dibangun” sebagaimana manusia membangun kota. Melalui pemanfaatan teknologi geospasial, perusahaan ini berupaya mengubah paradigma reboisasi, dari sekadar aktivitas konservasi menjadi upaya sistematis berbasis data yang mampu menyeimbangkan ekologi dan ekonomi.

Genera, yang didirikan pada tahun 2024 dan dipimpin oleh Thiago Terada, menjalankan proyek restorasi hutan di Rio Preto da Eva, Amazonas, dengan luas lahan mencapai 400 hektare. Separuh dari area tersebut kini dalam tahap pemulihan, sementara 80% di antaranya ditanami spesies asli bernilai ekonomi, seperti kakao, açaí, dan cumaru atau jati Brasil. Sisanya difokuskan pada lebih dari 100 jenis pohon Amazon yang berfungsi menyerap karbon dari atmosfer. Dikutip dari Valor International, Terada menjelaskan bahwa perusahaannya menggunakan pendekatan rekayasa infrastruktur dalam membangun kembali ekosistem hutan, menerapkan logika yang sama seperti saat membangun jembatan, gedung, atau jalan raya.

Teknologi geospasial menjadi inti dari operasional Genera. Melalui integrasi data satelit, drone, sensor tanah, dan sistem kendali terpusat, setiap aspek proses reboisasi dapat dipantau secara real-time. Sistem tersebut memungkinkan pengendalian pompa air, traktor otomatis, hingga pemantauan curah hujan dilakukan dari jarak jauh. Pusat kendali utama yang direncanakan selesai pada tahun 2026 di Rio Preto da Eva akan menjadi simbol transformasi digital dalam manajemen hutan. Dengan demikian, 60% operasi Genera dapat dilakukan tanpa kehadiran langsung di lapangan, menandai lompatan besar dalam efisiensi reboisasi berbasis data spasial.

Selain pendekatan teknologinya, Genera juga memperkenalkan model bisnis bioekonomi yang berkelanjutan. Perusahaan ini tidak hanya menanam pohon demi menjaga lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi dari hasil hutan non-kayu untuk sektor pangan, kosmetik, dan farmasi.

Dukungan dari program Sinergia Investimentos serta lembaga keuangan, seperti Fundo Vale, Bradesco, dan Itaú Unibanco, menunjukkan bahwa restorasi ekologis kini memiliki daya tarik investasi yang nyata. Genera menargetkan pendapatan mencapai R$3,5 juta atau setara dengan Rp10,85 miliar pada tahun 2026 dan R$8 juta pada tahun 2027 sebagai bukti bahwa pelestarian hutan dapat berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi.

Melalui analisis spasial, Genera memetakan ribuan hektare lahan terbengkalai di wilayah Amazon, sisa kebijakan kolonisasi pada masa pemerintahan militer Brasil, yang kini siap dialihfungsikan menjadi ruang hijau produktif. Dalam sepuluh tahun ke depan, perusahaan ini berambisi memulihkan 50.000 hektare lahan dan mengelola lebih dari 2.000 area secara simultan. Upaya ini menegaskan bahwa masa depan reboisasi tidak hanya bergantung pada tenaga manusia, tetapi pada kemampuan kita membaca, memetakan, dan mengelola bumi melalui data geospasial yang presisi dan berkelanjutan.

+
+