

Space42 Kenalkan GIQ, Platform Intelijen Berbasis Geospasial
Dalam lanskap teknologi yang makin berorientasi pada data, intelijen geospasial menjadi salah satu pilar penting dalam pengambilan keputusan strategis berbasis ruang dan waktu. Sadar akan urgensi tersebut, perusahaan teknologi asal Uni Emirat Arab, Space42, memperkenalkan GIQ, sebuah platform intelijen berbasis geospasial yang ditenagai oleh kecerdasan buatan (AI). Diluncurkan melalui Microsoft Azure Marketplace, GIQ hadir sebagai langkah strategis untuk memperluas jangkauan global Space42 sekaligus memperkuat posisi UEA dalam transformasi digital berbasis ruang angkasa.
Peluncuran GIQ ini mencerminkan hasil dari strategi jangka panjang UEA melalui inisiatif Space Strategy 2030, yang berfokus pada pengembangan talenta, ilmu pengetahuan, serta ekonomi di sektor Earth Observation atau pengindraan jauh.
Dikutip dari OneArabia, Direktur Jenderal UEA Space Agency Salem Butti Al Qubaisi menyebut bahwa kemitraan publik-swasta pertama dengan Space42 telah menciptakan wadah yang memberdayakan peneliti muda, startup, dan mitra internasional untuk mengakses data ruang angkasa serta kemampuan AI terkini. Kolaborasi ini juga mengantarkan UEA meraih Future Fit Prize, penghargaan yang menandai kemajuan signifikan dalam infrastruktur ruang angkasa dan ekosistem digitalnya.
Dari sisi teknologi, GIQ menawarkan arsitektur yang mampu mengintegrasikan data dari lebih dari sepuluh penyedia citra satelit dan delapan model AI eksklusif yang telah diuji di lapangan, seperti pada skenario respons bencana dan pemantauan lingkungan.
Dengan berbasis di Azure Marketplace, GIQ menyediakan analisis workflow yang ringkas, keamanan data yang terjamin melalui AI sandbox, serta akses ekosistem terbuka yang memungkinkan pengguna pihak ketiga mengembangkan model dan aplikasi mereka sendiri. Pendekatan ini menjadikan GIQ sebagai jembatan antara data satelit multivendor dengan analisis geospasial yang dapat langsung diterapkan oleh pengguna di berbagai sektor.
Dalam konteks penerapan, GIQ berperan penting bagi industri yang mengandalkan pemetaan spasial dan pengindraan jauh, seperti perencanaan kota, mitigasi bencana, ketahanan iklim, hingga pengelolaan sumber daya alam. Platform ini mampu memangkas waktu analisis dari jam menjadi menit, menjadikannya solusi efisien dalam mengubah data mentah menjadi informasi yang dapat ditindaklanjuti. Selain itu, GIQ mengusung tiga kemampuan utama, yaitu mempercepat pemahaman (accelerating insights), menjamin kedaulatan data (trusted sovereignty), dan membangun ekosistem global (fostering a global ecosystem).
CEO Smart Solutions Space42, Hasan Al Hosani, menegaskan bahwa ketersediaan GIQ di Azure adalah tonggak penting menuju kepemimpinan global dalam intelijen geospasial. Ia menyebut bahwa kolaborasi antara Space42, Microsoft, dan UEA Space Agency memungkinkan organisasi di seluruh dunia memperoleh wawasan yang praktis, terukur, dan mudah diakses. Lebih jauh lagi, inisiatif ini memperkuat posisi Space42 sebagai mitra strategis bagi pemerintah dan perusahaan yang membutuhkan solusi berbasis data ruang angkasa.
Peluncuran GIQ di Azure menjadi tonggak penting dalam ekspansi global Space42. Tidak hanya menandai kemajuan teknologi geospasial UEA, kerja sama ini juga memperlihatkan bagaimana integrasi antara kecerdasan buatan, data satelit, dan infrastruktur cloud mampu menciptakan sistem intelijen spasial yang lebih inklusif, efisien, dan adaptif terhadap tantangan global masa depan.
