Default Title
logo spatial highlights
NASA Gelontorkan Rp4,8 Miliar untuk Teliti Dampak Perubahan Iklim Perkotaan

NASA Gelontorkan Rp4,8 Miliar untuk Teliti Dampak Perubahan Iklim Perkotaan

Perubahan iklim bukan lagi isu abstrak, melainkan realitas yang makin nyata terasa di perkotaan, mulai dari gelombang panas, banjir, hingga perubahan tata ruang kota. Sadar akan urgensi tersebut, NASA mengucurkan dana senilai Rp4,8 miliar untuk mendukung riset geospasial di Bronx Community College (BCC), Amerika Serikat. Langkah ini menegaskan bahwa data spasial dan analisis ilmiah menjadi kunci dalam memahami dan merespons tantangan iklim global, terutama di kawasan urban yang paling rentan terdampak.

Bronx Community College’s Geospatial Center di CUNY Crest Institute resmi menerima hibah penelitian senilai US$300.000 atau sekitar Rp4,8 miliar dari NASA. Hibah ini ditujukan untuk mempelajari faktor-faktor pendorong perubahan iklim di kawasan perkotaan. Melalui riset ini, para peneliti akan menyoroti dampak perubahan iklim terhadap penggunaan dan penutupan lahan (land use and land cover—LULC) serta sistem pendukung keputusan (decision support system—DSS) perkotaan.

Proyek ini dipimpin oleh Dr. Sunil Bhaskaran, Profesor Kimia, Ilmu Bumi, dan Ilmu Lingkungan di BCC. Ia menegaskan bahwa hibah tersebut akan sangat meningkatkan program mereka karena memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membangun keterampilan penelitian, mengikuti magang, dan terlibat dalam pembelajaran interdisipliner.

Image 1

Didirikan pada 2014, Geospatial Center di bawah kepemimpinan Bhaskaran telah menjadi wadah berbagai inisiatif NASA dan National Science Foundation. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun, Bhaskaran dikenal sebagai figur otoritas di bidang teknologi geospasial, khususnya analisis citra satelit, machine learning, serta aplikasi untuk mitigasi bencana, perencanaan kota, dan penelitian iklim.

Geospatial Center ini tidak hanya memperkuat riset, tetapi juga mendorong pengembangan keterampilan tenaga kerja. Mahasiswa dilatih melalui penelitian langsung, magang, hingga penguasaan kecerdasan buatan untuk menghadapi tantangan profesional. Sejalan dengan itu, Presiden BCC, Dr. Larry Johnson, berkata, “Kami percaya hibah ini akan membawa perubahan. Hibah ini membawa Pusat Komputasi Geospasial kami selangkah lebih dekat untuk menjadi pusat riset global perubahan iklim, tepat di Bronx.”

Jika dilihat dalam kerangka geospasial, hibah NASA ini bukan hanya investasi untuk Bronx, melainkan juga langkah strategis dalam membangun pusat riset perkotaan yang relevan secara global. Kajian LULC akan membantu memahami bagaimana urbanisasi memperburuk atau memperlambat krisis iklim, sedangkan DSS perkotaan akan menyediakan model kebijakan berbasis data spasial untuk kota-kota dunia. Dengan pendekatan ini, Geospatial Center di Bronx berpotensi menjadi referensi internasional dalam merumuskan strategi adaptasi iklim perkotaan.

+
+