

Setelah GeoAI, Neural Processing Disebut Bakal Jadi Lompatan Besar Teknologi Geospasial
Industri geospasial sejak lama berpusat pada data, dan kini tuntutan terhadap kecepatan, efisiensi, serta akurasi makin tinggi. Selama ini, AI menjadi solusi untuk mempercepat alur kerja pemetaan dan analisis spasial, tetapi kebutuhan pemrosesan data spasial dalam jumlah besar, terutama dari citra satelit, sensor, atau point cloud, membuat sistem tradisional mulai kewalahan. Untuk itu, muncul pendekatan baru yang tidak hanya menekankan perangkat lunak yang cerdas, tetapi juga perangkat keras yang mampu berpikir, yakni melalui neural processing unit atau NPU.
Neural processing unit (NPU) adalah prosesor khusus yang dirancang untuk mempercepat tugas-tugas kecerdasan buatan. Berbeda dengan CPU dan GPU yang bersifat serbaguna, NPU memiliki arsitektur yang meniru cara neuron bekerja dalam otak manusia. Dengan begitu, NPU mampu mengeksekusi instruksi pembelajaran mendalam langsung di tingkat perangkat keras, tanpa perlu mengirim data ke cloud. Dalam konteks geospasial, hal ini berarti pemrosesan data dapat dilakukan langsung di lapangan, secara real-time, dan dengan konsumsi daya yang lebih efisien.
Keunggulan NPU makin nyata ketika diintegrasikan dengan perangkat edge computing geospasial. Misalnya, pada instrumen seperti Leica TS20, kemampuan pemrosesan AI kini tertanam langsung di alat survei, memungkinkan analisis cepat tanpa koneksi internet. Teknologi ini membuka jalan bagi perangkat geospasial yang lebih otonom, efisien, dan responsif terhadap dinamika lapangan.
Selain itu, NPU juga mampu mempercepat teknik lanjutan, seperti neural radiance fields (NeRF), seperti dilansir dari Geo Week News. Teknologi ini memungkinkan pembuatan model 3D realistis dari citra 2D, bahkan di kondisi pencahayaan sulit atau struktur kompleks, sesuatu yang sulit dicapai dengan fotogrametri saat ini.
Integrasi NPU ke dalam perangkat geospasial bukan hanya soal peningkatan performa, melainkan juga perubahan paradigma. Perangkat kini tidak sekadar mengumpulkan data, tetapi juga mampu menafsirkan dan mengambil keputusan secara langsung di lapangan. Masa depan geospasial tengah bergerak menuju era di mana analisis dan pengambilan keputusan berjalan beriringan di sumber data itu sendiri, menjadikan neural processing bukan sekadar inovasi tambahan, melainkan langkah evolusioner setelah era GeoAI.
