

EON Reality Melatih Tenaga Kerja Energi Masa Depan dengan Spatial AI
Di tengah percepatan transisi menuju energi bersih, Amerika Serikat menghadapi tantangan besar, yaitu kekurangan tenaga kerja terampil yang diperkirakan mencapai 3,3 juta orang pada tahun 2030. Padahal, transformasi infrastruktur energi senilai 2 triliun dolar tengah digerakkan oleh Inflation Reduction Act serta investasi swasta yang masif. Tanpa tenaga kerja yang cukup, target ambisius ini berisiko terhambat.
Melihat peluang sekaligus tantangan tersebut, EON Reality meluncurkan sebuah platform inovatif bernama Spatial AI Training Platform. Teknologi ini dirancang khusus untuk melatih dan memperkuat kapasitas tenaga kerja di sektor energi bersih. Dengan memadukan kecerdasan buatan (AI) dan extended reality (XR), platform ini memungkinkan proses pelatihan berlangsung lebih cepat, lebih murah, dan jauh lebih aman dibanding metode sebelumnya
Salah satu fitur unggulannya adalah digital twin yang menjadi replikasi virtual dari pembangkit energi, seperti ladang tenaga angin lepas pantai atau sistem baterai. Melalui digital twin, para pekerja dapat berlatih langsung pada simulasi peralatan nyata tanpa risiko kerusakan atau bahaya fisik. Selain itu, ada juga pelatihan keselamatan imersif yang menyimulasikan skenario berbahaya, seperti kilatan listrik, pekerjaan di ketinggian, atau evakuasi darurat, dalam lingkungan virtual yang aman.
Kecerdasan buatan di dalam platform ini tidak hanya berfungsi sebagai pemandu, tetapi juga mampu menyesuaikan tingkat kesulitan pelatihan secara real-time, sesuai kemampuan peserta. Bahkan, pengalaman dan pengetahuan para teknisi senior dapat “ditangkap” dan disimpan dalam sistem sehingga tidak hilang meski mereka pensiun. Dengan demikian, pengetahuan praktis yang sangat berharga bisa diwariskan secara berkelanjutan.
Dari sisi hasil, manfaatnya sangat signifikan. EON Reality mengklaim bahwa dibanding pelatihan tradisional yang memerlukan waktu sekitar lima setengah bulan, pelatihan dengan Spatial AI dapat memangkasnya menjadi hanya sekitar dua bulan. Biaya pun bisa ditekan hingga 88 persen, sementara retensi pengetahuan meningkat hingga empat kali lipat. Bahkan, perhitungan menunjukkan perusahaan dapat memperoleh pengembalian investasi (ROI) hingga 428 persen, dengan periode balik modal kurang dari tiga bulan.
Lebih dari sekadar efisiensi biaya dan waktu, teknologi ini juga membawa dampak nyata pada keselamatan kerja. Simulasi realistis membantu menurunkan insiden hingga lebih dari sepertiga, sekaligus memastikan kepatuhan terhadap standar regulasi seperti OSHA atau NERC.
EON Reality menargetkan platform ini dapat diadopsi secara luas oleh perusahaan utilitas, pengembang energi bersih, kontraktor, lembaga pemerintah, hingga serikat pekerja. Dengan model kerja sama yang fleksibel, termasuk opsi pilot project atau pendanaan pemerintah, platform ini diharapkan mampu mempercepat terbentuknya tenaga kerja energi bersih yang kompeten dan siap menghadapi tuntutan masa depan.
