Default Title
logo spatial highlights
Analisis Geospasial Bantu Turunkan 16% Kejahatan di Birmingham

Analisis Geospasial Bantu Turunkan 16% Kejahatan di Birmingham

Kepolisian West Midlands di Inggris mencatat penurunan signifikan sebesar 16% dalam kasus kejahatan yang melibatkan senjata tajam di sejumlah wilayah kunci Birmingham. Penurunan ini terjadi setelah mereka menerapkan teknik analisis geospasial canggih yang dirancang untuk mengidentifikasi dan merespons titik-titik rawan kekerasan secara lebih presisi.

Pendekatan ini merupakan bagian dari inisiatif baru yang disebut Project Guardian, sebuah satuan tugas khusus yang dibentuk pada 2024 untuk menangani kekerasan serius, terutama di kalangan remaja. Satgas ini juga ditugaskan untuk mengatasi maraknya kejahatan senjata tajam di kawasan yang sebelumnya mencatat lebih dari 7.000 insiden setiap tahunnya, tertinggi di Inggris berdasarkan rasio jumlah penduduk.

Dikembangkan melalui kemitraan dengan perusahaan teknologi pemetaan Esri UK dan dukungan dari Program Aksi Titik Panas milik Kementerian Dalam Negeri Inggris (Home Office), Project Guardian menggabungkan metode kepolisian tradisional dengan pendekatan berbasis data. Hasilnya adalah pemetaan kejahatan secara detail hingga tingkat jalan dan properti, yang kemudian diolah menjadi dasbor visual guna mengarahkan patroli ke lokasi-lokasi dengan tingkat risiko tertinggi.

Menurut Kepala Inspektur David Amos, yang memimpin Project Guardian, strategi ini memungkinkan pembuatan rencana pemecahan masalah yang holistik dengan melibatkan berbagai lembaga dan mitra strategis. “Dengan mengintegrasikan pendekatan pemecahan masalah lintas lembaga, kami bisa memahami akar masalah dan bukan hanya merespons gejalanya,” ujarnya, dikutip dari CitiesToday.

Selama satu tahun penerapan, pendekatan ini telah menghasilkan 812 penangkapan, menyita lebih dari 500 senjata, serta menghemat biaya sosial akibat kriminalitas hingga £13 juta. Analisis menggunakan model SARA (scanning, analysis, response, and assessment) serta pendekatan 80/20 memungkinkan tim menyoroti lokasi-lokasi dengan kontribusi kejahatan paling signifikan, termasuk tempat-tempat publik, seperti simpul transportasi, kawasan hiburan malam, dan gerai makanan cepat saji. Selain itu, alat bernama Weighted Displacement Difference Tool juga digunakan untuk memastikan bahwa penurunan kriminalitas benar-benar terjadi dan bukan hanya berpindah lokasi.

Detektif Kepala Inspektur John Askew menambahkan bahwa kehadiran alat dari Esri membuat patroli lebih tepat sasaran. “Kini, patroli kami dapat bertindak berdasarkan intelijen dari alat geospasial dan memusatkan perhatian pada lokasi yang tepat. Angka terbaru mencerminkan perubahan signifikan dalam cara kami menjalankan tugas,” ungkapnya. Kepolisian juga tengah menyiapkan solusi patroli mobile yang akan memungkinkan pengumpulan data intelijen secara langsung dari lapangan, guna mendukung pemantauan waktu nyata dan evaluasi efektivitas intervensi.

Menurut Chris Gardiner, Kepala Sektor Keamanan Publik di Esri UK, West Midlands Police merupakan salah satu kepolisian pertama di Inggris yang mengadopsi analisis geografis hingga ke level ini. “Investasi mereka dalam keterampilan baru dan teknologi berdampak langsung pada hasil yang lebih terarah dan efisien,” katanya. Strategi ini menandai transformasi penting dalam cara kepolisian bekerja, dari hanya bereaksi terhadap kejahatan, menjadi organisasi yang mampu mencegah dan memahami konteks sosial di baliknya melalui kekuatan data spasial.

Sumber: CitiesToday

+
+