Default Title
logo spatial highlights
Volkswagen Buat Terobosan Pemetaan Partisipatif dengan Imbalan Koin Kripto

Volkswagen Buat Terobosan Pemetaan Partisipatif dengan Imbalan Koin Kripto

Volkswagen ADMT, anak perusahaan dari Volkswagen Group yang berfokus pada pengembangan kendaraan otonom, resmi menjalin kemitraan dengan Hivemapper melalui platform Bee Maps. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat kemampuan sistem pemetaan real-time yang digunakan dalam operasi armada Robotaxi milik VW.

Bee Maps, yang dibangun di atas jaringan blockchain Solana, menyediakan data pemetaan jalanan terkini yang dikumpulkan oleh ribuan kontributor melalui kamera khusus. Data ini akan digunakan untuk memvalidasi dan meningkatkan presisi teknologi self-driving Volkswagen, terutama dalam aspek penting, seperti penjemputan dan penurunan penumpang secara otomatis di tepi jalan.

Bee Maps menjadi bagian dari tren baru dalam industri geospasial yang disebut DePIN (decentralized physical infrastructure networks). Sistem ini memungkinkan pengguna berkontribusi dalam pengumpulan data fisik dunia nyata, lalu diberi imbalan berupa token kripto, dalam hal ini token HONEY. Setiap gambar yang direkam dari jalan raya dianalisis menggunakan AI untuk mendeteksi rambu lalu lintas, marka jalan, zona konstruksi, hingga penutupan jalur. Dengan pendekatan ini, pemetaan jalan tidak lagi bersifat statis, tetapi menjadi “peta hidup” yang selalu diperbarui sesuai dinamika kondisi di lapangan.

Volkswagen sendiri telah melakukan pengujian kepada Robotaxi ID.Buzz di kota Hamburg dan merencanakan peluncuran skala besar di Amerika Serikat melalui kemitraan dengan Uber. Uji coba di AS dijadwalkan dimulai akhir 2025, dengan target operasional penuh pada 2026. Keberadaan Bee Maps dianggap krusial karena memungkinkan VW memangkas waktu validasi data lapangan yang selama ini memakan biaya besar dan tidak selalu akurat. Dengan peta yang diperbarui secara real-time, Robotaxi VW akan memiliki kemampuan navigasi yang jauh lebih presisi dan adaptif terhadap kondisi jalan.

Menurut laporan dari SolanaFloor, hingga pertengahan 2025, jaringan Hivemapper telah memiliki lebih dari 84.900 kontributor aktif dan telah memetakan lebih dari 33% jaringan jalan global. Sebagian besar data diperbarui dalam waktu kurang dari 24 jam setelah perubahan di lapangan terjadi.

Kolaborasi ini tidak hanya menguntungkan dari sisi teknologi mobil otonom, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam adopsi Web3 dan blockchain untuk kebutuhan infrastruktur fisik. Volkswagen menjadi contoh awal bagaimana perusahaan besar mulai memanfaatkan pendekatan terdesentralisasi demi efisiensi dan ketepatan data dalam operasi masa depan.

Sumber: CoinDesk, AInvest, SolanaFloor

+
+