

UAE Kucurkan Dana 11 Triliun untuk Pemanfaatan Satelit Analisis Geospasial
Uni Emirat Arab (UEA) kembali menunjukkan ambisinya sebagai kekuatan utama di sektor teknologi antariksa dengan mengucurkan dana senilai US$695,5 juta atau sekitar Rp11 triliun untuk pengembangan dua satelit geostasioner generasi terbaru: Al Yah 4 dan Al Yah 5. Dana ini dikucurkan oleh Space42, perusahaan teknologi luar angkasa berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bermarkas di Abu Dhabi.
Pembiayaan ini diperoleh melalui fasilitas kredit ekspor (Export Credit Agency/ECA) yang diatur oleh lembaga keuangan internasional ternama, seperti Crédit Agricole CIB, Santander CIB, Societe Generale, dan Natixis, serta didukung oleh Bpifrance Assurance Export. Pendanaan jangka panjang ini memperkuat posisi keuangan Space42 dan sejalan dengan rencana peluncuran kedua satelit yang dijadwalkan pada 2027 dan 2028.
Kedua satelit tersebut tidak hanya dirancang untuk menyediakan konektivitas komunikasi yang aman bagi sektor pertahanan dan sipil, tetapi juga memperkuat kemampuan analisis geospasial lintas wilayah. Hal ini sangat penting bagi misi-misi kritikal yang membutuhkan komunikasi tanpa gangguan, seperti pengawasan perbatasan, mitigasi bencana, serta pengembangan sistem pemantauan lingkungan berbasis data spasial.
Keunggulan utama dari Al Yah 4 dan 5 terletak pada arsitektur software-defined dan muatan fleksibel yang dapat diatur ulang langsung di orbit. Teknologi ini memungkinkan pengoptimalan cakupan wilayah, alokasi frekuensi, serta pemanfaatan bandwidth secara dinamis dan real-time sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan operasional yang terus berkembang di Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Asia. Selain itu, kedua satelit ini akan menggantikan Al Yah 1 dan 2 yang telah mengorbit sejak 2011 dan 2012.
Dengan masuknya Space42 ke bursa saham Abu Dhabi (ADX), proyek ini menjadi simbol dari langkah besar UEA dalam mengukuhkan posisinya sebagai pemain global dalam teknologi luar angkasa dan pemanfaatan analisis geospasial berbasis kecerdasan buatan. Inisiatif ini menegaskan bahwa UEA tidak hanya bergantung pada sumber daya alam, tetapi juga memantapkan langkah sebagai pemimpin inovasi berbasis teknologi strategis.
Baca juga: Uni Emirat Arab Bangun Ekosistem Antariksa Cerdas Lewat GIQ dan Space42
Sumber: Economy Middle East
