

Transformasi Strategis SSTL: Singapura Menuju Pusat Pemikiran Teknologi Antariksa Asia
Singapore Space & Technology Ltd. (SSTL) resmi meluncurkan SST Think Tank, menandai langkah transformasi strategis yang mengubah identitas lembaga ini menjadi Singapore Space & Technology Think Tank. Inisiatif ini bukan sekadar perubahan nama, melainkan juga pernyataan visi besar, yaitu menjadikan Singapura sebagai pusat gagasan dan inovasi dalam perekonomian ruang angkasa global.
Diluncurkan pada 28 Mei 2025, SST Think Tank memperkuat posisi Singapura sebagai pemain utama dalam memanfaatkan dan mengomersialkan teknologi antariksa. Hal tersebut tidak hanya dalam bidang dirgantara, tetapi juga lintas sektor. Dengan target mengoptimalkan potensi ekonomi ruang angkasa Asia yang diperkirakan mencapai US$619 miliar pada tahun 2030, SST Think Tank diharapkan menjadi penggerak utama inovasi berbasis antariksa.
Sejak didirikan pada 2007, SSTL telah berperan sebagai pembangun ekosistem industri antariksa di Asia. Namun, peluncuran SST Think Tank menunjukkan perubahan arah yang signifikan dari sekadar membangun ekosistem menjadi katalisator komersialisasi teknologi antariksa. Peluncuran SST Think Tank juga memberi energi baru pada ajang Global Space and Technology Convention (GSTC), konferensi antariksa unggulan Singapura yang telah berkembang dua kali lipat untuk edisi 2025 dan menarik perhatian dunia.
Menurut proyeksi industri, aplikasi pengamatan bumi saja diperkirakan akan menyumbang nilai ekonomi lebih dari US$619 miliar di kawasan Asia-Pasifik pada 2030. SST Think Tank hadir untuk mempercepat adopsi solusi berbasis ruang angkasa ke dalam berbagai sektor strategis berikut.
- Ketahanan iklim dan keberlanjutan
- Kecerdasan buatan dan komputasi kuantum
- Keamanan siber dan robotika
- Internet of Things (IoT) dan logistik
- Teknologi kesehatan, asuransi, dan keuangan
- Infrastruktur digital dan manufaktur canggih
Dewan penasihat SST Think Tank diisi oleh tokoh-tokoh terkemuka dunia, termasuk Dr. Kartik Sheth, mantan Associate Chief Scientist NASA, yang menjabat sebagai Ketua Dewan. Ia didampingi oleh pakar-pakar global, seperti Dr. Raha Hakimdavar, Hidetaka Aoki, Candace Johnson, dan Jason Bender.
“Asia selama ini menjadi kekuatan senyap dalam dunia antariksa. Namun, kini kita mulai mencapai titik kritis,” ujar Dr. Sheth. “SST Think Tank adalah sinyal sekaligus solusi, kami hadir untuk mendorong hasil komersial nyata dan menjadikan antariksa bagian penting dari strategi bisnis global.”
Ketua SST Think Tank, Jeremy Chan, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor dan dialog strategis menjadi inti dari misi lembaga ini. “Momen antariksa Asia telah tiba, dan Singapura berada di garis depan transformasi ini.”
Sumber: GeoConnexion, NewFortuneTimes.com