Default Title
logo spatial highlights
Posisi Geospasial Kapal Madleen, Terhimpit Perairan Internasional dan Garis Konflik

Posisi Geospasial Kapal Madleen, Terhimpit Perairan Internasional dan Garis Konflik

Sebuah kapal layar berbendera Inggris, Madleen, yang mengangkut aktivis lingkungan ternama Greta Thunberg bersama 11 orang lainnya dilaporkan telah disergap oleh pasukan militer Israel pada dini hari Senin, 9 Juni 2025. Insiden ini terjadi di perairan internasional Laut Tengah, pada posisi koordinat 31.95236° LU dan 32.38880° BT, sekitar 185 kilometer dari pesisir Gaza.

Secara teknis, posisi ini terletak jauh di luar zona 12 mil laut yang secara hukum internasional diakui sebagai wilayah teritorial suatu negara. Artinya, Madleen berada di perairan internasional, area laut bebas yang memungkinkan warga sipil berhak melintas selama tidak melanggar hukum laut internasional. Hal tersebut terlepas dari tujuan politik atau kemanusiaannya.

Namun, kedekatan kapal dengan Jalur Gaza membuat situasi menjadi lebih kompleks secara geopolitik. Diketahui bahwa wilayah pesisir tersebut telah berada di bawah blokade udara, laut, dan darat oleh Israel sejak 2007. Israel menganggap kawasan laut di sekitar Gaza sebagai bagian dari zona militer tertutup atau closed military maritime zone, yang mencakup radius sekitar 100 mil laut dari pesisir. Pihak militer Israel menyebut zona ini sebagai "zona larangan pelayaran" demi alasan keamanan nasional dan pencegahan penyelundupan senjata.

Secara teknis, posisi kapal Madleen berada di area perbatasan Laut Tengah bagian timur yang berbatasan tidak hanya dengan Israel dan Gaza, tetapi juga dekat dengan zona ekonomi eksklusif Mesir dan wilayah laut lepas. Berdasarkan konvensi UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea), wilayah tempat kapal itu berada tidak dapat diklaim secara sah sebagai wilayah yurisdiksi Israel, kecuali dalam kerangka blokade perang yang diumumkan secara resmi dan disahkan oleh PBB.

Kementerian Pertahanan Israel menyatakan bahwa operasi penyergapan dilakukan "tanpa kekerasan" setelah kapal diperingatkan untuk tidak melanjutkan pelayarannya ke zona terlarang. Namun, pihak aktivis menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran hukum laut internasional, mengingat lokasi penyergapan berada jauh di luar batas wilayah laut teritorial Israel, tepatnya lebih dari 100 mil laut dari garis pantai Gaza.

Kapal Madleen kemudian dikawal ke Pelabuhan Ashdod, yang terletak di wilayah pesisir selatan Israel, di mana seluruh penumpangnya ditahan dan akan dideportasi. Dalam pernyataan singkat melalui jaringan satelit sesaat sebelum koneksi terputus, Thunberg menyebut aksi Israel sebagai penindasan terhadap solidaritas sipil dan kemanusiaan.

Peristiwa ini segera memicu reaksi keras dari sejumlah organisasi internasional, yang mengecam Israel atas tindakannya terhadap kapal sipil di perairan internasional. Pemerintah Swedia dan beberapa badan PBB telah menyatakan keprihatinan mereka, menuntut klarifikasi dan pembebasan seluruh aktivis yang ditahan.

Sumber: The Wall Street Journal, Reuters, Medyanews

+
+