Default Title
logo spatial highlights
Peneliti Ungkap Jejak Perubahan Permukaan Laut dari Zaman Kambrium–Kenozoikum dengan Pemetaan

Peneliti Ungkap Jejak Perubahan Permukaan Laut dari Zaman Kambrium–Kenozoikum dengan Pemetaan

Kelompok peneliti yang memetakan perubahan permukaan laut secara rinci selama 540 juta tahun terakhir berpendapat bahwa metode paleogeografi menyulitkan pemisahan antara pengaruh geologis dan iklim lokal dengan tren permukaan laut global. Sumber data lain, seperti catatan banjir benua, memang dapat merekam perubahan permukaan laut dalam rentang waktu jutaan tahun, tetapi tidak cukup detail untuk mendeteksi fluktuasi yang terjadi dalam skala waktu lebih pendek, yakni setiap 20.000 hingga 400.000 tahun.

Fluktuasi jangka pendek ini dikenal sebagai siklus Milankovitch, yang dipicu oleh perubahan orbit dan kemiringan Bumi terhadap Matahari. Siklus ini sangat berperan selama periode zaman es, ketika lapisan es yang besar menjadi sangat sensitif terhadap perubahan iklim yang kecil.

Untuk memetakan perubahan permukaan laut dalam skala waktu yang lebih pendek, para peneliti dalam studi yang diterbitkan di Earth and Planetary Science Letters menggunakan model iklim yang sudah mapan dari zaman Kenozoikum (66 juta tahun terakhir). Studi-studi sebelumnya menunjukkan bahwa perubahan lapisan es jangka pendek yang dipicu oleh siklus orbit Bumi cenderung lebih besar ketika volume es jangka panjang sedang tinggi. Misalnya, pada zaman Pleistosen, saat lapisan es masif menutupi sebagian benua, perubahan volume es dan suhu global berlangsung dalam skala besar. Sebaliknya, pada Eosen, ketika es permanen hampir tidak ada, variasi jangka pendek ini hampir tidak terjadi.

Model iklim tersebut mampu menyimulasikan perilaku lapisan es dan perubahan suhu dengan resolusi tinggi, yaitu per 1.000 tahun. Para peneliti menggunakan perkiraan fluktuasi suhu global masa lalu untuk menghitung sejauh mana lapisan es meluas dan seberapa besar volumenya pada berbagai periode waktu. Dengan menerapkan hubungan antara luas dan volume es yang diketahui dari Kenozoikum ke zaman es lainnya, mereka memperkirakan perubahan permukaan laut jangka pendek selama 540 juta tahun terakhir.

Image 1

Dengan menggabungkan estimasi jangka pendek ini dengan data jangka panjang yang sudah ada sebelumnya, peneliti menghasilkan analisis temporal yang lebih rinci mengenai perubahan permukaan laut selama setengah miliar tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa pada zaman es besar, seperti Ordovisium akhir, Permo-Karbon, dan Kenozoikum akhir, permukaan laut dapat naik atau turun lebih dari 100 meter dalam kurun waktu yang relatif singkat. Skala perubahan ini sebanding dengan perubahan jangka panjang akibat aktivitas tektonik.

Pada periode antara Ordovisium tengah hingga Karbon awal (sekitar 460–340 juta tahun lalu) serta antara Jura akhir hingga Kapur awal (sekitar 160–110 juta tahun lalu), perubahan permukaan laut cenderung lebih moderat, biasanya hanya dalam kisaran puluhan meter. Sementara itu, pada periode-periode yang lebih hangat, seperti Kambrium hingga Ordovisium awal, Trias hingga Jura tengah, Kapur tengah, dan Eosen awal, hampir tidak ada pengaruh glasial jangka pendek terhadap permukaan laut karena lapisan es jangka panjang umumnya tidak terbentuk.

Sumber: Geography Realm, SciTechDaily

+
+