

NAVER dari Korea Selatan Kembangkan Teknologi Peta Baru untuk Saingi Google Maps
NAVER Corporation, raksasa teknologi asal Korea Selatan, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan National Geographic Information Institute (NGII) untuk memperkuat pemanfaatan data geospasial nasional dan mendorong pertumbuhan industri informasi geospasial di Negeri Ginseng tersebut. Kolaborasi ini bertujuan mengintegrasikan dataset geospasial NGII dengan teknologi digital twin dari NAVER Labs serta platform NAVER Map sehingga dapat menciptakan layanan berbasis lokasi yang digadang-gadang lebih canggih dari Google Maps.
Sebagai bagian dari perjanjian ini, mereka membentuk dewan geospasial dan bekerja sama dalam berbagai inisiatif untuk membangun dan meningkatkan penggunaan informasi geospasial berpresisi tinggi. NAVER berencana mengembangkan layanan berbasis lokasi dan menyediakan fitur praktis, seperti peta 3D dan navigasi terintegrasi dalam dan luar ruangan, melalui platform NAVER Map.
Sebelumnya, NAVER Labs telah mengembangkan teknologi digital twin yang memungkinkan representasi virtual dari lingkungan fisik dengan akurasi tinggi. Dengan menggunakan sistem pemetaan P1 yang dilengkapi dengan sensor LiDAR dan kamera 360 derajat, NAVER dapat menghasilkan peta 3D yang realistis dan detail. Teknologi ini telah diterapkan dalam pembuatan peta 3D seluruh kota Seoul, mencakup lebih dari 600.000 bangunan, yang digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pengembangan kota dan manajemen lingkungan.
Selain itu, NAVER telah meluncurkan fitur navigasi 3D yang mirip dengan Google Street View, yang memungkinkan pengguna melihat pandangan 360 derajat dari rute yang akan dilalui. Fitur ini awalnya tersedia di wilayah Seoul dan akan diperluas ke daerah lain secara bertahap.
Alasan utama NAVER mendorong inovasi tersebut adalah karena pemerintah Korea Selatan menolak tawaran Google untuk menghadirkan layanan Google Maps di negara tersebut, dengan alasan keamanan nasional dan kedaulatan data. Kebijakan ini menyebabkan layanan Google Maps di Korea Selatan menggunakan data resolusi lebih rendah sehingga menghasilkan kualitas layanan yang lebih rendah dibandingkan dengan penyedia peta lokal, seperti NAVER dan Kakao. Peluang inilah yang akhirnya dimanfaatkan oleh perusahaan swasta, seperti NAVER, untuk menjawab kegelisahan pemerintah negaranya dengan menyediakan peta berpresisi tinggi.
Melalui kemitraan strategis dengan NGII dan pengembangan teknologi canggih, NAVER memimpin transformasi layanan geospasial di Korea Selatan. Dengan fokus pada akurasi, realisme, dan integrasi teknologi digital twin, NAVER tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga membuka jalan bagi inovasi di berbagai sektor. Dengan terus mendorong batas-batas teknologi dan membangun ekosistem geospasial yang inklusif, NAVER berkontribusi pada pembangunan masa depan yang lebih cerdas, terhubung, dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat luas.
Sumber: telecompaper, Pulse, Korea Times