

Malaysia Persiapkan Masa Depan Geospasial Lewat Curtin University
Curtin University Malaysia akan meluncurkan dua program pascasarjana daring terbaru di bidang kecerdasan geospasial. Program ini merupakan respons atas meningkatnya kebutuhan akan keahlian berbasis teknologi dalam analisis data spasial di Malaysia dan kawasan Asia Pasifik secara lebih luas.
Program Graduate Certificate in Geospatial Intelligence dan Graduate Diploma in Geospatial Intelligence akan mulai tersedia pada Semester 2 tahun 2025. Keduanya dirancang untuk membekali para profesional dengan keterampilan mutakhir yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dunia yang makin terdigitalisasi dan berorientasi pada keberlanjutan lingkungan. Program daring ini ditujukan baik bagi para profesional maupun lulusan baru yang ingin membangun kompetensi di bidang geospasial, seiring dengan makin pentingnya peran kecerdasan geospasial dalam menangani berbagai isu, seperti pembangunan kota, perubahan iklim, keanekaragaman hayati, pertanian, serta tanggap darurat bencana.
Di Malaysia, khususnya di Sarawak, transformasi digital dan pembangunan berkelanjutan merupakan prioritas nasional. Kemampuan untuk memanfaatkan data geospasial guna mendukung pengambilan keputusan strategis kini menjadi makin krusial. Sejalan dengan upaya pemerintah dan sektor swasta dalam mempercepat penerapan solusi digital, permintaan terhadap tenaga kerja dengan keahlian di bidang sistem informasi geografis (SIG), pengindraan jauh, pemetaan drone, pemrograman spasial, dan visualisasi data juga mengalami peningkatan.
Graduate Certificate berfungsi sebagai kualifikasi tingkat dasar yang memperkenalkan mahasiswa pada prinsip-prinsip dasar analisis geospasial. Dalam satu semester, peserta akan mempelajari dasar-dasar SIG dan pengindraan jauh, lengkap dengan aplikasi praktis di berbagai sektor, seperti pertanian, pertambangan, pertahanan, dan pemantauan lingkungan. Program ini menawarkan jalur cepat bagi mereka yang ingin meningkatkan keterampilan atau beralih ke bidang teknologi baru.
Bagi peserta yang ingin mendalami keahlian lebih lanjut, tersedia opsi untuk melanjutkan ke Graduate Diploma, yang memperluas cakupan materi dengan topik lanjutan, seperti manajemen data spasial, fotogrametri, pengumpulan data berbasis drone, dan pemrograman untuk analisis spasial. Studi kasus nyata turut disertakan untuk memberikan konteks dan relevansi praktis, mencakup perencanaan kota pintar, sistem tanggap darurat, hingga upaya konservasi lingkungan.
Salah satu keunggulan utama dari kedua program ini adalah keterbukaannya terhadap peserta tanpa latar belakang di bidang teknologi geospasial. Kurikulumnya dirancang komprehensif, namun tetap mudah diakses, dengan jalur progresif yang jelas dari sertifikat ke diploma, dan berpotensi lanjut ke tingkat magister. Persyaratan utama untuk mendaftar adalah memiliki gelar sarjana dari bidang apa pun, meskipun latar belakang dalam matematika atau statistika sangat dianjurkan untuk mendukung pemahaman analitis.
Pasar global untuk layanan SIG dan geospasial saat ini tengah berkembang pesat, didorong oleh sektor-sektor seperti energi, utilitas, konstruksi, pertanian, dan keselamatan publik. Malaysia, yang berada di posisi strategis di kawasan Asia Pasifik, mulai muncul sebagai pusat inovasi geospasial, sejajar dengan negara-negara, seperti Tiongkok, India, Australia, dan Jepang. Pertumbuhan ini juga tercermin dalam pasar kerja, dengan meningkatnya permintaan terhadap posisi seperti analis SIG, pengumpul data geospasial, dan pengembang SIG di berbagai platform rekrutmen daring.
Kemajuan teknologi turut mendorong batas-batas baru dalam pemanfaatan kecerdasan geospasial. Integrasi dengan machine learning, big data, dan perangkat internet of things (IoT) membuka peluang baru dalam otomatisasi, pemodelan prediktif, serta pengambilan keputusan secara real-time. Dengan makin canggihnya alat dan teknologi geospasial, kemampuan untuk menginterpretasi dan menerapkan data spasial dalam berbagai konteks akan menjadi kunci inovasi di bidang infrastruktur, pengelolaan sumber daya, dan keberlanjutan lingkungan.
Curtin Malaysia menjadi kampus internasional pertama dari Curtin University yang menghadirkan program pascasarjana khusus di bidang kecerdasan geospasial. Program ini diselenggarakan secara daring dengan fleksibilitas belajar, memberikan kesempatan luas bagi para profesional di Malaysia dan Asia Tenggara untuk mengembangkan keterampilan yang siap menghadapi masa depan. Langkah ini menegaskan peran Curtin Malaysia sebagai pelopor pendidikan berbasis teknologi di kawasan, sekaligus mendukung agenda nasional dan kebijakan pembangunan negara bagian, termasuk agenda sains, teknologi, dan inovasi Malaysia serta Strategi Pembangunan Pasca-COVID-19 Sarawak 2030.
Sumber: OpenGov Asia, Curtin University
