Default Title
logo spatial highlights
Mahasiswa Denmark Ciptakan Hybrid Drone yang Bisa Terbang Sekaligus Menyelam

Mahasiswa Denmark Ciptakan Hybrid Drone yang Bisa Terbang Sekaligus Menyelam

Perkembangan teknologi drone yang makin pesat mendorong sekelompok mahasiswa Universitas Aalborg di Denmark menghadirkan sebuah terobosan unik. Mereka berhasil menciptakan prototipe drone hibrida (hybrid drone) yang tidak hanya mampu terbang di udara, tetapi juga menyelam di dalam air. Inovasi ini memperlihatkan perkembangan signifikan dalam teknologi wahana tanpa awak, khususnya dalam penggabungan kemampuan di udara dan dalam air pada satu perangkat.

Keunikan utama drone ini terletak pada sistem propeler dengan variabel pitch. Berbeda dengan propeler konvensional, bilah pada sistem ini dapat menyesuaikan sudut kemiringan sesuai lingkungannya. Saat terbang, propeler akan bergerak dengan sudut curam untuk menghasilkan dorongan udara yang kuat. Begitu masuk ke air, sudut bilah berubah lebih landai sehingga mengurangi hambatan dan memungkinkan drone bermanuver dengan stabil di bawah permukaan.

Dalam uji coba, drone ini mampu melakukan transisi mulus dari permukaan air ke udara, terbang dalam jarak pendek, lalu kembali menyelam ke bawah permukaan. Kemampuan ini menegaskan potensi penggabungan dua domain ruang sekaligus, udara dan perairan, yang dapat dimanfaatkan dalam analisis geospasial. Dengan akses ke dua dimensi lingkungan, pengumpulan data spasial menjadi lebih lengkap, baik berupa pemetaan topografi udara maupun observasi bawah laut secara bersamaan.

Proses pengembangan drone hibrida ini melibatkan teknologi manufaktur modern, seperti 3D printing untuk mencetak komponen khusus serta permesinan computer numerical control (CNC) untuk bagian presisi. Para mahasiswa tersebut juga merancang perangkat lunak khusus yang mampu mengatur perpindahan konfigurasi propeler secara otomatis, menyesuaikan drone dengan medium yang sedang ditempuh.

Inovasi yang Lahir dari Kampus

Dari perspektif geospasial, teknologi ini membuka peluang besar. Drone hibrida dapat digunakan untuk penelitian laut dengan pemetaan habitat pesisir, monitoring kualitas air, hingga inspeksi infrastruktur bawah laut, seperti pipa dan kabel. Di sisi lain, kemampuan terbangnya mendukung survei udara untuk pemetaan darat, pemantauan bencana, dan operasi penyelamatan. Dengan satu perangkat, efisiensi biaya serta fleksibilitas misi dapat tercapai lebih baik dibandingkan penggunaan dua alat berbeda. Dengan perpaduan desain inovatif, adaptasi mekanis, serta potensi aplikasi geospasial yang luas, inovasi ini berpeluang menjadi salah satu solusi masa depan dalam eksplorasi lingkungan, baik di udara maupun di perairan.

+
+