Default Title
logo spatial highlights
Drone Alap-Alap BRIN Siap Jadi Andalan Modifikasi Cuaca dan Penginderaan Jauh

Drone Alap-Alap BRIN Siap Jadi Andalan Modifikasi Cuaca dan Penginderaan Jauh

Pesawat tanpa awak (UAV) atau drone tipe Alap-Alap buatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil melakukan uji terbang di Lapangan Terbang Rumpin, Bogor, Selasa 23 September 2025. Dalam pengujian ini, drone mampu mencapai ketinggian 1.000 kaki dengan kecepatan 34 knot, sekaligus menyalakan flare secara sempurna. Wakil Kepala BRIN, Amarulla Octavian menegaskan bahwa uji coba berjalan lancar, mulai dari persiapan mesin hingga pendaratan, dengan sistem telemetri berfungsi 100 persen.

Drone Alap-Alap dimodifikasi untuk membawa empat tabung flare dengan bobot lebih ringan. Hasil uji menunjukkan bahwa asap flare tidak mengganggu mesin. Hal ini menjadi catatan penting dalam aspek keamanan penerbangan.

Image 1

Dilansir dari TechnologyIndonesia.id, Amarulla menyatakan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti awal (proof of concept) bahwa drone Alap-Alap dapat digunakan untuk misi penyemprotan flare atau garam di atmosfer guna mendukung operasi modifikasi cuaca. Teknologi ini diharapkan memperkuat peran BRIN bersama BMKG dalam menurunkan hujan buatan secara lebih cepat, murah, dan efisien dibandingkan penggunaan pesawat berawak.

Kemampuan UAV menjangkau ketinggian tertentu membuka peluang besar dalam pengelolaan atmosfer. Penyebaran flare atau garam pada titik koordinat udara yang tepat dapat diintegrasikan dengan data satelit, radar cuaca, dan model atmosfer. Dengan demikian, modifikasi cuaca bukan sekadar eksperimen, melainkan operasi berbasis data spasial yang presisi.

Selain modifikasi cuaca, BRIN merencanakan fungsi ganda drone ini untuk penginderaan jauh. Alap-Alap dirancang mampu membawa perangkat Synthetic Aperture Radar (SAR), yang berfungsi mendeteksi objek dari udara serta menghasilkan citra spasial beresolusi tinggi. Amarulla menegaskan bahwa pencapaian ini mencakup keberhasilan pemancaran radar, penerimaan sinyal, hingga pemrosesan data untuk menghasilkan konfigurasi objek yang akurat.

Baca juga: BRIN Kembangkan Pesawat Udara Nirawak dengan Teknologi HILS

Dalam tahap pengembangan, BRIN menggunakan Hardware-in-the-Loop Simulation (HILS) untuk meminimalkan perbedaan antara simulasi dan kondisi lapangan. Integrasi perangkat keras, perangkat lunak, dan mesin real-time memungkinkan skenario uji lebih mendekati kondisi nyata. Pendekatan ini memastikan drone Alap-Alap dapat diandalkan, baik untuk misi atmosfer maupun pemantauan geospasial.

Keberhasilan ini menandai langkah maju riset drone nasional. Dengan kemampuan ganda, modifikasi cuaca dan penginderaan radar, Alap-Alap berpotensi menjadi instrumen strategis dalam mitigasi bencana, pemantauan lingkungan, hingga pengelolaan sumber daya berbasis data geospasial.

+
+