

Amerika Bangun Satelit Pengintai Berbasis Sinyal Radio untuk Dominasi Pertahanan
Spire Global, perusahaan teknologi luar angkasa asal Amerika Serikat, terus memperluas portofolio pengintaian satelitnya untuk kepentingan pertahanan melalui teknologi intelijen geospasial berbasis frekuensi radio (RF). Teknologi ini memungkinkan pemantauan terus-menerus (persistent monitoring), geolokasi sinyal, hingga peningkatan kesadaran situasional di wilayah yang sulit dijangkau.
Spire meluncurkan terobosan terbarunya ini pada Juli 2025 sebagai bagian dari layanannya yang ditujukan untuk mendeteksi berbagai bentuk gangguan sinyal, seperti jamming GNSS, spoofing, serta sinyal radio yang tidak sah. Satelit RF milik Spire mampu mengidentifikasi dan melacak pemancar sinyal dari waktu ke waktu, serta memproses transmisi suara publik yang tidak terenkripsi langsung dari orbit menggunakan kecerdasan buatan untuk transkripsi dan analisis cepat.
Dalam konteks keamanan nasional, pada tahun 2024 Spire menerima kontrak senilai 14 juta dolar AS dari U.S. Air Force Research Laboratory untuk meluncurkan klaster satelit guna mendeteksi dan melacak objek bergerak di Bumi demi mendukung operasi pertahanan. Peluncuran satelit tambahan dijadwalkan berlangsung antara akhir 2025 hingga 2026 untuk meningkatkan cakupan wilayah dan frekuensi pengamatan (revisit rate).
Menurut Iain Goodridge, Direktur Senior RF Geolocation Products di Spire, kemampuan ini memberikan intelijen yang krusial bagi para mitra dan lembaga di seluruh dunia, khususnya dalam pengambilan keputusan di medan yang kompleks dan penuh ketidakpastian. Layanan RF ini dipercaya dan digunakan oleh berbagai lembaga pemerintah AS, seperti NASA, NOAA, NRO, hingga Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat, serta mitra pertahanan internasional. Melalui pendekatan berbasis luar angkasa ini, Spire menunjukkan bagaimana pengintaian modern kini tidak lagi hanya bergantung pada visual optik, tetapi juga pada deteksi sinyal sebagai komponen utama dalam strategi intelijen global.
