

Google Maps Siapkan Tombol Aerial untuk Eksplorasi Lebih Mudah
Google Maps selama ini menjadi andalan miliaran orang untuk menemukan jalan, menavigasi perjalanan, hingga menjelajahi tempat-tempat baru. Aplikasi ini menyediakan dua cara utama untuk melihat dunia: Street View, yang menghadirkan suasana jalan dengan sudut pandang 360 derajat, serta tampilan satelit (aerial view), yang menampilkan citra dari atas secara detail.
Namun, berpindah di antara kedua mode itu sering kali membutuhkan beberapa langkah tambahan. Menurut Android Authority, kini sebuah temuan dari analisis kode internal aplikasi (APK teardown) mengisyaratkan bahwa Google sedang menyiapkan fitur baru bernama “Aerial Button”. Tombol ini berfungsi sebagai pintasan instan untuk beralih antara Street View dan tampilan satelit hanya dengan satu ketukan.
Dalam versi uji coba internal, tombol ini muncul di sudut kiri bawah layar saat pengguna berada di Street View. Saat ditekan, layar beralih mulus ke tampilan satelit, lengkap dengan animasi yang mempertahankan arah pandang agar pengguna tidak kehilangan orientasi. Dukungan tersedia baik untuk mode dua dimensi maupun tiga dimensi, dan tombol yang sama juga memberi pilihan untuk kembali ke Street View dengan mudah.

Lebih dari sekadar mempersingkat langkah, Aerial Button membawa manfaat besar dalam aspek spasial. Pengguna dapat memahami hubungan antara jalan, bangunan, dan lingkungan sekitarnya secara lebih jelas. Misalnya, wisatawan yang berencana mengunjungi sebuah kota bisa terlebih dahulu melihat tata letak kawasan wisata dari atas. Pengguna bisa melihat letak alun-alun, stasiun, atau hotel, lalu beralih ke Street View untuk melihat kondisi jalan, suasana sekitar, hingga toko atau tempat oleh-oleh yang ingin dikunjungi. Dengan begitu, mereka tidak hanya tahu arah, tetapi juga memiliki gambaran nyata tentang atmosfer tempat yang akan didatangi.
Fitur ini dapat menghemat waktu, mengurangi risiko tersesat, dan membuat pengalaman berwisata lebih menyenangkan. Bagi pelancong solo, misalnya, tombol ini bisa menjadi “pemandu virtual” yang memadukan pandangan luas dari atas dengan detail kehidupan sehari-hari di jalan.
Meski begitu, perlu digarisbawahi bahwa fitur ini belum resmi dirilis. Informasi yang ada masih berasal dari pembongkaran kode aplikasi sehingga masih mungkin berubah atau bahkan batal diperkenalkan. Namun, jika benar diluncurkan, Aerial Button akan menjadi salah satu terobosan penting yang menjadikan Google Maps bukan sekadar alat navigasi, melainkan juga media pembelajaran ruang dan eksplorasi visual yang lebih kaya, khususnya bagi mereka yang gemar menjelajah dunia.
Baca juga: Rivian Manjakan Pengemudi Setelah Gandeng Google Maps
