Default Title
logo spatial highlights
Fei-Fei Li Kembangkan AI yang Mampu Menciptakan Dunia Fantasi 3D

Fei-Fei Li Kembangkan AI yang Mampu Menciptakan Dunia Fantasi 3D

Fei-Fei Li, profesor dari Stanford University yang dikenal sebagai “Ibu AI Dunia”, baru saja memperkenalkan langkah revolusioner di bidang teknologi. Ia mendirikan sebuah perusahaan startup bernama World Labs, yang berfokus menciptakan kecerdasan buatan (AI) untuk membangun dunia fantasi tiga dimensi (3D).

Tujuan utama World Labs adalah mengembangkan AI yang mampu membayangkan dan membentuk dunia digital dalam format 3D. Teknologi ini lebih dari sekadar menciptakan gambar atau teks seperti yang dilakukan ChatGPT atau Gemini. AI buatan World Labs dirancang untuk memahami ruang dan waktu sehingga bisa menyusun lingkungan yang terasa nyata.

Alih-alih hanya memproses data atau menjawab pertanyaan, teknologi ini mampu menciptakan dunia, lengkap dengan objek, karakter, dan interaksi fisik yang menyerupai kenyataan. Menurut Fei-Fei Li, kemampuan ini akan sangat berguna dalam berbagai bidang, seperti pengembangan video game, pelatihan militer, hingga eksplorasi luar angkasa.

World Labs tidak dibangun sendirian. Fei-Fei Li menggandeng sejumlah pakar teknologi papan atas. Salah satunya adalah Justin Johnson, dosen di Universitas Michigan dan mantan anak didiknya. Ada pula Christoph Lassner, pakar grafis komputer yang pernah bekerja di Amazon dan Epic Games, serta Ben Mildenhall, otak di balik teknologi yang bisa mengubah foto menjadi model 3D. Kombinasi para ahli ini menjadi modal kuat dalam merancang AI yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bisa merancang dunia virtual yang imersif.

Hebohnya, World Labs sudah mengantongi investasi senilai US$230 juta, setara Rp3,6 triliun, dari nama-nama besar, seperti Andreessen Horowitz, NEA, Radical Ventures, hingga pendiri Salesforce dan LinkedIn. Padahal, hingga kini World Labs belum meluncurkan produk apapun ke publik. Nilai perusahaan yang sudah menembus US$1 miliar membuktikan besarnya kepercayaan investor terhadap visi Fei-Fei Li.

Menurut laporan Financial Times, pendanaan ini menjadi salah satu yang terbesar di bidang teknologi imajinatif. Hal ini dianggap sebagai sinyal bahwa masa depan AI akan bergerak ke arah visual dan spasial.

Potensi World Labs dalam Analisis Geospasial

Salah satu terobosan penting dari AI ini adalah kemampuannya dalam analisis geospasial. Dengan kemampuan AI yang mampu memahami ruang secara tiga dimensi, World Labs bisa menjadi alat penting dalam pemetaan wilayah, prediksi bencana, atau manajemen tata kota.

Misalnya, dalam mitigasi banjir, World Labs bisa memodelkan wilayah sungai dan memprediksi area rawan tergenang saat hujan deras. Atau dalam penanganan gempa, simulasi 3D bisa membantu merancang gedung tahan guncangan berdasarkan data geografis lokal. Dengan kata lain, kemampuan AI dalam “melihat dunia” seperti manusia, bahkan lebih akurat, bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah nyata di berbagai belahan dunia.

Jika semua visi yang dimiliki oleh Fei-Fei Lei berhasil diwujudkan oleh World Labs, AI ini dapat menjadi tonggak sejarah baru dalam hubungan manusia dan teknologi. Fei-Fei Li sendiri terkenal sebagai ilmuwan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etis dalam AI, termasuk inklusi dan transparansi. Dengan dukungan teknologi yang terus berkembang, masa depan dunia digital tidak lagi sebatas layar datar, tetapi ruang tiga dimensi yang hidup dan dinamis.

Sumber: The Verge, World Labs

+
+