Default Title
logo spatial highlights
Dari Feed ke Peta, Instagram Hadirkan Friend Map dengan Perlindungan Privasi

Dari Feed ke Peta, Instagram Hadirkan Friend Map dengan Perlindungan Privasi

Instagram, platform media sosial milik Meta, resmi meluncurkan fitur terbaru bernama Friend Map. Fitur yang mulai tersedia untuk pengguna Indonesia sejak awal Oktober 2025 ini adalah sebuah peta interaktif yang memungkinkan pengguna berbagi lokasi dengan teman-teman terpilih. Pembaruan ini menjadi bagian dari upaya Instagram memperluas pengalaman sosial berbasis lokasi, namun tetap menekankan pada aspek keamanan dan privasi pengguna.

Fitur Friend Map memungkinkan pengguna melihat lokasi terakhir seseorang ketika mereka berinteraksi dengan konten populer di suatu wilayah, seperti konser atau festival musik. Namun, fitur ini tidak aktif secara otomatis. Pengguna harus mengaktifkannya secara manual dan memberikan izin akses lokasi terlebih dahulu. Menurut laporan Tempo, sistem ini bekerja secara real-time, memperbarui posisi pengguna setiap kali aplikasi dibuka atau berjalan di latar belakang, dan data lokasi akan tampil di peta selama 24 jam.

Image 1

Selain memperkuat aspek sosial, Friend Map juga dirancang dengan fitur keamanan keluarga. Orang tua dapat memantau aktivitas anak remaja mereka dan menentukan apakah fitur berbagi lokasi boleh digunakan, termasuk siapa saja yang dapat melihat posisi anak. Instagram juga akan mengirimkan notifikasi otomatis kepada orang tua saat anak mengaktifkan fitur berbagi lokasi tersebut.

Meski demikian, fitur ini sempat memicu kontroversi ketika pertama kali diperkenalkan. Sejumlah pengguna mengkhawatirkan potensi penyalahgunaan fitur tersebut untuk melacak atau menguntit seseorang tanpa izin. Menanggapi hal itu, pihak Meta menegaskan bahwa sistem keamanan Friend Map telah dirancang dengan prinsip persetujuan ganda.

“Pembagian lokasi di Instagram Map dinonaktifkan secara default, dan lokasi langsung Anda tidak akan pernah dibagikan kecuali Anda mengaktifkannya,” ujar juru bicara Meta sekaligus CEO Instagram, Adam Mosseri.

Dalam pernyataannya dua bulan lalu, Mosseri kembali menegaskan bahwa pihaknya melakukan pengecekan berlapis untuk menjamin keamanan privasi pengguna. “Kami masih memeriksa semuanya untuk memastikan tidak ada yang membagikan lokasi tanpa secara eksplisit memutuskan untuk melakukannya, di mana mereka memerlukan persetujuan ganda,” jelasnya.

Penjelasan tersebut muncul setelah beberapa pengguna mengaku dapat melihat lokasi teman tanpa merasa pernah mengaktifkan fitur tersebut. Namun, berdasarkan laporan tim Gizmologi, saat fitur ini diuji, aplikasi menampilkan pop-up izin yang harus dikonfirmasi pengguna sebelum berbagi lokasi, termasuk pilihan kepada siapa lokasi dibagikan, baik semua teman atau hanya orang tertentu.

Selain berbagi posisi pengguna, Instagram juga memperbarui tampilan peta lokasi konten. Konten seperti foto atau video yang diunggah di Feed atau Reels dengan tag lokasi akan muncul di Instagram Map, tetapi kini tanpa menampilkan foto profil pembuatnya. Langkah ini diambil agar peta tidak secara keliru menampilkan seolah-olah pengguna sedang berada di lokasi tersebut secara langsung. Instagram juga menambahkan pengingat otomatis setiap kali pengguna menandai lokasi di unggahan mereka. Pengingat ini memberi tahu bahwa konten tersebut akan muncul di peta.

Kemunculan fitur ini menunjukkan bagaimana data geospasial makin menjadi fondasi interaksi sosial digital di era media berbasis lokasi. Peta kini tidak hanya milik aplikasi navigasi, tetapi juga ruang sosial baru di dunia digital.

+
+