

Melacak Jejak Banjir melalui Citra Satelit
Citra satelit yang diambil pada rentang waktu 3 hingga 7 Juli 2025 memperlihatkan curah hujan lebat yang mengguyur wilayah Texas dan menyebabkan banjir besar, terutama di kawasan Hill Country. Citra tersebut direkam oleh Cooperative Institute for Research in the Atmosphere dari Colorado State University bekerja sama dengan National Oceanic and Atmospheric Administration (CSU/CIRA & NOAA). Data visual menunjukkan bahwa hujan sangat terpusat terjadi di wilayah barat daya negara bagian tersebut.
Sementara itu, Layanan Cuaca Nasional (National Weather Service) memprakirakan bahwa pada Selasa, 8 Juli, cuaca di Texas akan mulai mengering dan menghangat. Hal tersebut sekaligus menjadi angin segar dan memberi harapan akan perbaikan kondisi cuaca pasca-banjir.
Akibat banjir ini, sedikitnya 129 orang dilaporkan meninggal dunia, seperti dikutip dari CBS News. Gubernur Texas, Greg Abbott, pada Sabtu, 12 Juli 2025 memberikan pembaruan terkait upaya penanganan darurat yang masih terus berlangsung di wilayah terdampak banjir.
Cara Citra Satelit Bekerja
Citra satelit merupakan salah satu alat penting dalam memantau dan menganalisis fenomena cuaca ekstrem, seperti curah hujan lebat yang berujung pada banjir. Dalam kasus banjir besar yang melanda Texas pada awal Juli, citra satelit yang diperoleh antara tanggal 3 hingga 7 Juli menunjukkan secara jelas pola dan intensitas curah hujan yang sangat tinggi di wilayah tersebut, khususnya di kawasan barat daya negara bagian dan daerah perbukitan Hill Country.
Melalui sensor canggih yang terpasang pada satelit cuaca, para peneliti dari Cooperative Institute for Research in the Atmosphere (CIRA) di Colorado State University dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mampu mendeteksi awan-awan hujan berukuran besar, tingkat kelembapan udara, serta kandungan uap air di atmosfer. Data ini kemudian diolah menjadi visualisasi berbentuk peta atau animasi yang memperlihatkan intensitas hujan dalam kurun waktu tertentu. Warna-warna pada citra tersebut, seperti biru tua, ungu, atau merah, mengindikasikan wilayah dengan tingkat curah hujan tinggi.
Citra tersebut juga menunjukkan area dengan akumulasi curah hujan ekstrem yang berpotensi menyebabkan limpasan air secara masif ke daratan sehingga memperbesar risiko banjir bandang. Dalam kasus Texas, citra memperlihatkan bahwa hujan terfokus secara intens di satu kawasan, yang menjadi indikator bahwa sistem badai stasioner (diam di satu tempat) telah berlangsung selama beberapa hari. Keadaan ini memperberat beban sungai dan sistem drainase yang kemudian meluap dan menyebabkan banjir parah.
Kemampuan citra satelit untuk menganalisis kondisi cuaca sangat bermanfaat dalam mitigasi bencana. Pemanfaatan teknologi ini ke depannya akan sangat membantu mengurangi dampak ekonomi dan menyelamatkan banyak nyawa dari bencana hidrometeorologi.
Sumber: Central Oregon Daily News, Towards Data Science, CBS News