Indonesia dan Australia Perkuat Kolaborasi Survei Laut melalui Latihan CHSE 2025
Upaya memperkuat kerja sama maritim antara Indonesia dan Australia kembali diwujudkan melalui pelaksanaan Coordinated Hydrographic Survey Exercise (CHSE) 2025. Latihan bersama ini resmi dibuka secara virtual di Jakarta pada Senin, 27 Oktober 2025, menjadi wadah strategis bagi kedua negara untuk meningkatkan kemampuan survei dan pemetaan laut modern.
Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal) dan Australian Hydrographic Office (AHO), dua lembaga hidrografi nasional yang sama-sama menjadi anggota aktif International Hydrographic Organization (IHO). Selama ini, Pushidrosal dan AHO dikenal menjalin hubungan erat dalam kerja sama hidrografi dan pemetaan laut, termasuk di wilayah perbatasan maritim kedua negara.
Pembukaan latihan dipimpin oleh Asisten Operasi (Asops) Komandan Pushidrosal, Laksamana Pertama Dwi Jantarto, yang menegaskan posisi strategis lembaganya dalam dunia hidrografi internasional. “Pushidrosal merupakan lembaga hidrografi militer dan nasional yang menjadi perwakilan resmi Indonesia di International Hydrographic Organization (IHO),” ujarnya.
Lebih lanjut, Dwi menekankan pentingnya menjaga kesinambungan kolaborasi dengan AHO sebagai mitra strategis di kawasan Indo-Pasifik. “Kolaborasi ini perlu terus ditingkatkan untuk mencari solusi bersama atas berbagai persoalan hidrografi di wilayah perbatasan sekaligus menjadi wahana strategis meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang hidrografi, oseanografi, dan pemetaan laut modern,” katanya dalam keterangan resmi Dinas Penerangan Pushidrosal (Dispen Pushidrosal).
Fokus pada Standar Hidrografi Modern
Latihan CHSE 2025 dirancang untuk memperkuat interoperabilitas, profesionalisme, serta kesiapan teknis dalam pelaksanaan survei dan pemetaan hidrografi. Selain itu, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas teknologi survei laut kedua lembaga, terutama dalam menghadapi penerapan S-100 Series IHO, standar baru yang mengatur format data hidrografi modern dan menuntut adaptasi terhadap sistem digital berbasis interoperabilitas global.
Dalam arahannya kepada Komandan KRI Spica-934 dan seluruh personel yang terlibat, Dwi menekankan pentingnya disiplin dan dedikasi selama latihan berlangsung. “Berlatihlah dengan sungguh-sungguh, pelihara semangat kerja sama dan profesionalisme, serta jaga keselamatan personel dan materiel agar seluruh kegiatan dapat berjalan aman, lancar, dan zero accident,” tegasnya.
Pushidrosal memandang latihan CHSE bukan sekadar kegiatan teknis, melainkan juga sarana untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan teknologi antara surveyor hidrografi Indonesia dan Australia. Dwi menilai, kolaborasi semacam ini menjadi pendorong kemajuan bersama di bidang hidrografi, sejalan dengan komitmen kedua negara untuk menjaga keselamatan navigasi dan pengelolaan ruang laut yang berkelanjutan. “Sinergi yang terbangun diharapkan mampu mendorong kemajuan bersama di bidang hidrografi,” tutupnya.
