Default Title
logo spatial highlights
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Kritik Keras Tata Ruang Sukabumi, Apa Katanya?

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Kritik Keras Tata Ruang Sukabumi, Apa Katanya?

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menyoroti secara tajam persoalan kerusakan lingkungan yang erat kaitannya dengan kegagalan penataan ruang di wilayah Jawa Barat, khususnya Sukabumi. Dalam program bertajuk "Abdi Nagri Nganjang Ka Warga" yang digelar di Lapang Patuguran, belakang Markas Angkatan Laut, Dedi menegaskan bahwa pembangunan yang mengabaikan keseimbangan ruang dan daya dukung lingkungan hanya akan menghasilkan bencana.

“Kalau mau tidak ada bencana, kembalikan tata ruang ke asalnya! Gunung kembalikan ke gunung, laut ke laut, sawah ke sawah! Tutup tambang-tambang itu!” tegasnya dalam kunjungan ke Palabuhan Ratu, Sukabumi, Sabtu, 2 Agustus 2025.

Dedi menyampaikan bahwa struktur tata ruang yang menyimpang dari fungsi ekologisnya merupakan pemicu utama terjadinya degradasi lingkungan. Tata ruang yang menyimpang tersebut termasuk alih fungsi hutan menjadi tambang dan wilayah pertanian yang berubah menjadi kawasan industri.

Ia juga mengkritik keras kebijakan pemerintah daerah yang menerima pembangunan pabrik semen di Jawa Barat, termasuk di Sukabumi, meskipun proyek serupa ditolak di daerah lain. Menurutnya, lemahnya penegakan kebijakan tata ruang telah membuka celah bagi eksploitasi lahan secara masif, termasuk praktik penebangan liar dan operasi tambang terbuka yang menyebabkan kerusakan hutan dan meningkatnya risiko bencana.

Truk-truk pengangkut material tambang berukuran besar yang hilir-mudik di jalanan Sukabumi menjadi simbol nyata dari tata kelola ruang yang tidak berpihak pada keselamatan lingkungan dan masyarakat. “Coba pikir sama kalian, sungai jebol, jembatan runtuh, mobil yang mengangkut batu dan pasir besar-besar di sini,” terang Dedi.

Dia pun bertanya ke warga yang hadir, apakah nyaman dengan kendaraan besar yang melintas. “Di jalan raya mobil macet, sampah berserakan, benar tidak?” tanya Gubernur Jawa Barat itu.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi mengajak warga Sukabumi untuk lebih sadar dan aktif menjaga ruang hidup mereka. Ia menekankan bahwa banyak aktor dari luar daerah yang datang mengeksploitasi sumber daya alam Sukabumi tanpa memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat lokal.

Dedi Mulyadi meminta masyarakat Sukabumi untuk sadar dan terus menjaga alam yang mereka tempati selama ini. Banyak orang dari luar Sukabumi yang merusak hutan dan merampas kekayaan alam yang ada di dalamnya, tentu semua itu tidak berdampak positif pada kehidupan masyarakat Kabupaten Sukabumi itu sendiri.

+
+