Default Title
logo spatial highlights
Trump Tunjuk Mantan Intelijen Militer untuk Pimpin Badan Geospasial Amerika Serikat

Trump Tunjuk Mantan Intelijen Militer untuk Pimpin Badan Geospasial Amerika Serikat

Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi mengajukan nama Letnan Jenderal Angkatan Darat Michele Bredenkamp untuk memimpin National Geospatial-Intelligence Agency (NGA). Hal tersebut diumumkan secara langsung oleh pihak Pentagon melalui rilis resmi di laman mereka.

Sejak Januari 2024, Bredenkamp menjabat sebagai penasihat direktur untuk urusan militer di Office of the Director of National Intelligence (ODNI). Situs resmi ODNI menjelaskan bahwa posisi itu membuatnya menjadi penasihat utama bagi Direktur Intelijen Nasional dalam isu dan aktivitas terkait Departemen Pertahanan.

Karier militer Bredenkamp terbilang panjang. Ia pernah menjabat sebagai Komandan U.S. Army Intelligence and Security Command (INSCOM), Direktur Intelijen untuk U.S. Forces Korea, serta Wakil Direktur Intelijen (J-2) di Joint Staff Pentagon. Ia juga pernah bertugas di Irak dan Afghanistan pasca-serangan 11 September 2001. Dirinya juga tercatat memimpin INSCOM pada periode 2021–2023. Pengalaman panjang Bredenkamp di bidang intelijen militer dinilai akan memperkuat sinergi antara operasi pertahanan dan kapabilitas geospasial NGA. Pemahaman taktisnya di lapangan dan rekam jejak dalam koordinasi lintas lembaga membuatnya diprediksi mampu mempercepat respons kebutuhan data spasial, baik untuk operasi militer maupun mitigasi bencana.

NGA merupakan lembaga intelijen utama sekaligus badan dukungan tempur di bawah Pentagon. Lembaga ini memasok data dan intelijen kepada militer, komunitas mata-mata, serta petugas tanggap darurat untuk memenuhi kebutuhan analisis dan operasional. Dalam konteks geospasial, peran tersebut mencakup penyediaan peta, citra satelit, hingga analisis spasial yang krusial untuk operasi militer maupun penanganan bencana secara real-time.

Apabila disetujui Senat, Michele Bredenkamp akan resmi menjabat sebagai direktur kesembilan NGA, menggantikan Laksamana Madya Frank Whitworth yang telah memimpin sejak awal 2022. Penugasannya dijadwalkan berlangsung pada September 2025, menandai babak baru kepemimpinan di salah satu lembaga intelijen paling strategis Amerika Serikat. Dengan pengalaman panjang di bidang intelijen militer, Bredenkamp diyakini mampu mengarahkan kebijakan geospasial AS sekaligus memperkuat prioritas keamanan nasional yang tengah digalakkan pemerintahan Donald Trump.

Kehadiran Bredenkamp juga relevan dengan langkah Amerika Serikat dalam memperluas jejaring kerja sama internasional, khususnya dengan India. Melalui perjanjian Basic Exchange and Cooperation Agreement (BECA), kedua negara telah sepakat bertukar data geospasial mencakup peta gravitasi, aeronautika, geodetika, hingga citra satelit resolusi tinggi. Kolaborasi ini memperkuat interoperabilitas militer sekaligus meningkatkan akurasi sistem navigasi dan persenjataan India, mulai dari drone hingga rudal jelajah. Kesepakatan tersebut menjadi salah satu tonggak penting dalam hubungan pertahanan AS–India, terutama di tengah meningkatnya ketegangan dengan Tiongkok.

Baca juga: Amerika Serikat dan India Perkuat Kerja Sama di Bidang Geospatial Intelligence

Kepemimpinan baru ini diperkirakan akan memperkuat interoperabilitas NGA dengan komunitas intelijen serta komando militer AS. Dengan begitu, kualitas analisis spasial, akses citra satelit resolusi tinggi, dan kecepatan respons dalam situasi krisis bisa makin ditingkatkan.

+
+