

LG Innotek dan Aeva Jalin Kemitraan Strategis Kembangkan LiDAR 4D Senilai $50 Juta
LG Innotek telah menjalin kemitraan strategis dengan Aeva, perusahaan asal Amerika Serikat yang dikenal dalam pengembangan teknologi LiDAR (light detection and ranging), untuk mengamankan posisi lebih awal di pasar LiDAR global. Pada 29 Juli 2025, LG Innotek secara resmi mengumumkan penandatanganan kerja sama strategis yang mencakup pengembangan bersama dan pasokan teknologi LiDAR generasi terbaru.
Aeva merupakan pionir dalam teknologi LiDAR 4D berbasis frequency modulated continuous wave (FMCW), yang memungkinkan deteksi objek dalam jarak jauh dengan akurasi tinggi. Sejak 2022, Aeva telah memproduksi LiDAR 4D dan menjadi salah satu pemain terdepan di sektor kendaraan otonom.
Baca juga: Lebih Aman dengan LiDAR: Mata Canggih pada Mobil Otonom
Saat ini, mereka telah bekerja sama dengan sejumlah produsen otomotif besar dunia, termasuk Daimler Truck. Melalui kemitraan ini, LG Innotek akan bertanggung jawab memproduksi dan memasok sensor LiDAR 4D “Atlas Ultra” milik Aeva untuk kendaraan, yang ke depannya akan diperluas penggunaannya ke perangkat elektronik konsumen, robotika, dan automasi industri.
Sebagai bagian dari kolaborasi ini, LG Innotek juga akan menginvestasikan hingga 50 juta dolar AS untuk membeli sekitar 6% saham Aeva. “Fase pertama kerja sama ini berfokus pada sektor otomotif,” ujar Soroush Salehian, Co-founder dan CEO Aeva, dilansir dari TechCrunch.
Ia menjelaskan bahwa LG Innotek akan bertindak sebagai mitra manufaktur untuk sejumlah OEM (original equipment manufacturer) kendaraan penumpang terbesar dunia. Didirikan pada tahun 2017, Aeva telah menginvestasikan hampir setengah miliar dolar untuk mengembangkan apa yang mereka sebut sebagai LiDAR 4D dalam satu cip.
Berbeda dengan teknologi LiDAR konvensional yang mengandalkan pengukuran waktu tempuh (ToF) untuk menghitung jarak, teknologi FMCW milik Aeva memungkinkan pengukuran jarak dan kecepatan secara real-time untuk setiap piksel. “Ini seperti beralih dari kamera hitam-putih ke kamera berwarna. Kami mendapatkan informasi kecepatan sebagai dimensi tambahan,” terang Salehian.
Baca juga: Mengenal Teknologi ToF, Opsi Lebih Murah dari LiDAR
Aeva juga mengklaim telah berhasil mengintegrasikan seluruh sistem LiDAR termasuk optiknya ke dalam modul silikon fotonik berskala cip. Miniaturisasi ini memungkinkan proses produksi dan integrasi yang lebih efisien, terutama untuk kebutuhan skala besar di bidang otomotif, robotika, dan elektronik konsumen.
Produk pertama yang akan diproduksi dan dipasok oleh LG Innotek adalah modul LiDAR FMCW ultra-ramping dengan jangkauan super panjang yang mampu mendeteksi objek hingga jarak 500 meter. Teknologi ini tidak hanya mampu mengukur jarak dengan presisi tinggi, tetapi juga mendeteksi kecepatan objek bergerak. Kemampuan tersebut belum dimiliki oleh teknologi LiDAR berbasis ToF.
Selain itu, dibandingkan dengan LiDAR konvensional yang biasanya dipasang di atap kendaraan, produk baru ini dirancang agar dapat dipasang di balik kaca depan mobil. Desain ini memberi kebebasan lebih bagi produsen mobil dalam merancang tampilan kendaraan, berkat ukurannya yang 44% lebih kecil dari modul LiDAR yang ada saat ini.
Baca juga: Ini Alasan Tesla Tidak Menggunakan LiDAR di Mobil Otonomnya
Modul LiDAR yang dipasok LG Innotek akan dikombinasikan dengan perangkat lunak milik Aeva untuk disediakan kepada para pembuat mobil (OEM). Dalam perjanjian yang lebih luas, kedua perusahaan juga menandatangani kesepakatan pengembangan bersama (joint development agreement) untuk teknologi LiDAR generasi berikutnya.
Sesuai perjanjian tersebut, keduanya akan mengembangkan secara bersama LiDAR FMCW untuk kendaraan otonom hingga akhir 2027. Teknologi ini akan dikembangkan untuk berbagai aplikasi mobilitas masa depan, termasuk robot, robo-taksi, serta automasi industri.
Baca juga: Anjing Robot Polri Seharga Rp4,2 Miliar Ternyata Manfaatkan Teknologi LiDAR
