Default Title
logo spatial highlights
Lebih Aman dengan LiDAR: Mata Canggih pada Mobil Otonom

Lebih Aman dengan LiDAR: Mata Canggih pada Mobil Otonom

Mobil otonom atau tanpa awak mengandalkan berbagai teknologi canggih untuk dapat memahami lingkungan sekitarnya dan mengambil keputusan secara mandiri tanpa campur tangan manusia. Keputusan yang bersifat otonom tersebut tentu harus presisi dan akurat agar tidak membahayakan mobil, pengemudi, atau infrastruktur yang ada di jalan.

Salah satu teknologi kunci yang digunakan adalah Light Detection and Ranging (LiDAR). Teknologi ini memungkinkan kendaraan untuk "melihat" sekelilingnya dengan sangat akurat melalui pemetaan tiga dimensi secara real-time. Dengan menggabungkan data dari LiDAR, kamera, dan sensor lainnya, mobil otonom dapat mengenali objek, mengukur jarak, dan merespons kondisi jalan secara aman dan efisien.

Mengembangkan mobil otonom bukanlah hal yang mudah karena terdapat berbagai tantangan yang rumit dan kompleks. Salah satu tantangan utama adalah sensor fusion, yaitu proses menggabungkan data dari berbagai sensor, seperti LiDAR, kamera, dan radar, untuk membentuk gambaran menyeluruh tentang lingkungan sekitar kendaraan. Masing-masing sensor memiliki kelebihan dan keterbatasan sehingga dibutuhkan algoritma yang sangat kompleks agar sistem dapat melakukan persepsi dengan akurat.

Selain itu, mobil tanpa awak harus mampu beroperasi secara konsisten dalam berbagai kondisi lingkungan yang selalu berubah-ubah. Faktor seperti cuaca, pencahayaan, dan variasi infrastruktur jalan membuat kendaraan harus mampu menyesuaikan diri dalam situasi yang tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, keselamatan dan keandalan harus menjadi prioritas utama, yang memerlukan proses pengujian, validasi, dan sistem cadangan yang ketat agar kendaraan tetap bisa diandalkan, bahkan dalam situasi ekstrem yang jarang terjadi.

Tantangan besar lainnya adalah pengambilan keputusan secara real-time dalam situasi yang penuh ketidakpastian. Sistem harus mampu memilih tindakan yang tepat dengan cepat, mematuhi aturan lalu lintas, dan tetap menjunjung tinggi standar sosial serta keselamatan. Di sisi lain, keberhasilan penerapan kendaraan otonom juga sangat bergantung pada dukungan regulasi dan penerimaan masyarakat. Hal ini membutuhkan adaptasi kebijakan yang ada serta upaya membangun kepercayaan publik terhadap teknologi baru ini.

Peran LiDAR sebagai Mata

Salah satu komponen penting dalam sistem kendaraan otonom adalah LiDAR yang berputar secara terus-menerus dan mengirimkan ribuan pulsa laser setiap detik. Pulsa ini memantul kembali setelah mengenai objek di sekitar, lalu dikumpulkan untuk membentuk awan titik tiga dimensi (3D point cloud). Komputer di dalam kendaraan mencatat setiap titik pantulan, lalu mengolahnya menjadi representasi 3D yang bergerak secara real-time.

Representasi tiga dimensi ini dihasilkan berdasarkan kecepatan cahaya dan jarak yang ditempuh oleh pulsa laser, yang membantu kendaraan mengetahui posisinya relatif terhadap objek di sekitarnya. Sistem ini secara terus-menerus memantau jarak antara kendaraan dan objek lain, termasuk kendaraan di depan atau kendaraan yang sedang melintas. Informasi ini digunakan untuk memberi perintah pengereman saat perlu melambat atau berhenti, dan mempercepat jika jalanan di depan aman dan kosong.

LiDAR juga mulai digunakan dalam teknologi baru yang disebut Pre-Scan. Dalam sistem ini, sensor laser memindai permukaan jalan ratusan kali setiap detik. Data hasil pemindaian tersebut kemudian dikirim ke komputer onboard di dalam mobil, yang langsung memproses informasi tersebut dalam waktu sangat singkat. Hasilnya, sistem dapat secara otomatis menyesuaikan suspensi di setiap roda secara individual sehingga kendaraan dapat merespons permukaan jalan yang tidak rata secara dinamis.

Berkat teknologi LiDAR, mobil tanpa awak mampu bergerak dengan lebih mulus dan menghindari tabrakan dengan mendeteksi hambatan di depan secara cepat dan akurat. Hal ini secara langsung meningkatkan keselamatan penumpang karena mengurangi risiko kecelakaan yang biasanya disebabkan oleh kelalaian manusia atau gaya mengemudi yang sembrono. Dengan kata lain, LiDAR berperan penting dalam menciptakan pengalaman berkendara yang lebih aman dan nyaman dalam kendaraan tanpa awak.

sumber: geospatialworld, autoweek, rinf.tech

+
+