Klub Benfica Gunakan Data Spasial untuk Kembangkan Potensi Pemain

Benfica, salah satu klub sepak bola terbesar dan tersukses di Portugal, merupakan contoh nyata bagaimana data spasial digunakan secara strategis dalam dunia olahraga. Klub ini telah menjadi pelopor dalam pemanfaatan teknologi canggih, termasuk komputasi spasial dan alat analisis geospasial, untuk meningkatkan performa tim, merancang strategi pertandingan, serta mengembangkan bakat pemain secara lebih efektif dan terukur.

Selama dua dekade terakhir, Benfica telah mengembangkan program ilmu data olahraga berskala besar. Klub ini berinvestasi dalam teknologi-teknologi canggih, seperti visi komputer pelacak pergerakan pemain dan kecerdasan buatan (AI), dengan tujuan utama membentuk pemain muda berbakat menjadi atlet profesional kelas dunia.

Meski demikian, keberhasilan Benfica tidak hanya diukur dari menang atau kalah, tetapi juga dari aspek ekonomi. Klub ini mengelola akademi pengembangan pemain muda sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Melalui pemanfaatan data spasial dan AI, proses pengembangan pemain menjadi lebih terstruktur dan terukur.

Benfica menggunakan sistem pelacakan spasial canggih yang dipasang di stadion dan pusat latihan mereka. Teknologi ini melibatkan kamera beresolusi tinggi, GPS, dan sensor yang mampu merekam data pergerakan pemain dalam hitungan milidetik. Semua data ini kemudian dianalisis oleh tim ilmuwan data dan analis performa menggunakan perangkat lunak berbasis komputasi spasial dan AI. Berikut penerapan data spasial dan AI di Benfica.

1. Analisis taktik dan pola permainan

Dengan data spasial, pelatih Benfica dapat melihat secara detail bagaimana struktur formasi tim berubah selama pertandingan, bagaimana posisi bertahan terbentuk saat lawan menyerang, atau bagaimana ruang kosong, yang bisa dimanfaatkan oleh pemain sayap atau gelandang, tercipta.

2. Optimalisasi pergerakan pemain

Data spasial memungkinkan analisis terhadap efisiensi lari, pergerakan tanpa bola, dan interaksi antara pemain. Misalnya, jika seorang penyerang terlalu sering berada dalam posisi offside, analis bisa memvisualisasikan zona-zona aman baginya untuk bergerak secara lebih efektif.

3. Pengembangan pemain muda

Akademi Benfica juga memanfaatkan data spasial untuk menilai perkembangan pemain muda. Dengan merekam dan menganalisis pola permainan mereka sejak usia dini, klub bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan individu berdasarkan konteks spasial di lapangan. Hal tersebut termasuk seberapa cepat mereka mengisi ruang, membaca permainan, atau bereaksi terhadap tekanan.

4. Pencegahan dan pemantauan cedera

Dengan mengamati data spasial dari intensitas gerakan, akselerasi, dan zona lari selama latihan atau pertandingan, staf medis Benfica dapat mendeteksi potensi risiko cedera. Hal ini memungkinkan mereka menyesuaikan program latihan atau memberikan waktu pemulihan yang cukup bagi pemain.

5. Scouting dan rekrutmen berbasis data

Saat Benfica mencari pemain baru, data spasial dari pemain di liga lain digunakan untuk mengevaluasi apakah gaya bermain dan pola pergerakan mereka cocok dengan sistem taktik Benfica. Hal ini membuat proses scouting menjadi jauh lebih objektif dan akurat.

Sumber: Deloitte Insights 1, Deloitte Insights 2