

National Trust Manfaatkan SIG untuk Optimalkan Habitat Satwa Liar
National Trust merupakan salah satu pemilik lahan terbesar di Inggris. Sebagai salah satu instansi pemerintahan, National Trust secara berkelanjutan berkomitmen terhadap pelestarian dan penciptaan habitat satwa liar. Organisasi ini telah melaksanakan target jangka panjang untuk memulihkan dan menciptakan habitat seluas sekitar 25.000 hektare. Target ini telah tercapai dengan hasil yang melebihi ekspektasi, mencakup ratusan properti bersejarah, taman, cagar alam, dan garis pantai yang luas.
Berbagai jenis ekosistem, seperti lahan gambut, padang rumput, lahan basah, hutan, dan rawa asin telah dikembangkan dan diperluas, sering kali sebagai bagian dari habitat yang sudah ada. Secara keseluruhan, lebih dari 1.000 mil persegi lahan telah mengalami dampak positif dari inisiatif ini.
Pemulihan habitat ini tidak hanya mendukung upaya konservasi nasional, tetapi juga merupakan langkah penting dalam menghadapi perubahan iklim. Transformasi digital telah memainkan peran penting dalam mendukung misi ini. Dengan memanfaatkan teknologi geospasial, National Trust dapat memahami kebutuhan di berbagai wilayah, merancang tindakan, dan memantau kemajuan secara berkelanjutan.
Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) telah memberikan wawasan penting untuk mendukung keputusan strategis, mulai dari penanaman pohon, pemulihan sungai, hingga pengelolaan rawa. Pemanfaatan SIG yang dimulai dengan lisensi desktop, kemudian berkembang menjadi platform enterprise berbasis cloud (SaaS), memungkinkan ribuan staf, relawan, dan mitra untuk mengakses data, menggunakan aplikasi mobile, dan bekerja secara lebih efisien.
Analisis spasial yang dilakukan melibatkan berbagai lapisan data untuk mengidentifikasi lokasi prioritas yang memiliki potensi dampak terbesar. Staf lapangan dilengkapi dengan aplikasi mobile untuk mendokumentasikan serta memantau pelaksanaan pekerjaan restorasi secara real-time. Proyek sukses mencakup restorasi ribuan hektare lahan gambut, penanaman jutaan tanaman lumut gambut (sphagnum), dan pembangunan ribuan bendungan kecil untuk memperlambat aliran air, yang memberikan manfaat ekologis, seperti peningkatan populasi satwa liar dan mitigasi banjir.
Strategi jangka panjang yang kini diusung oleh National Trust berfokus pada tiga pilar utama: restorasi alam, akses setara terhadap alam dan warisan budaya, serta mendorong partisipasi individu dalam pelestarian lingkungan. Teknologi SIG dan sains data akan terus menjadi komponen kunci dalam mendukung analisis spasial dan pemodelan strategis di masa mendatang.
Sumber: Geo Week News, Environment Journal