Default Title
logo spatial highlights
Anti Kesasar di Kota Orang dengan Wayfinding

Anti Kesasar di Kota Orang dengan Wayfinding

Bepergian ke luar kota adalah impian bagi sebagian besar orang. Meski belum pernah menginjakkan kaki, tetapi imajinasi yang didapat dari sekumpulan informasi atau foto menjadi hal yang patut untuk direalisasikan. Angan pengalaman menyenangkan menyeruak saat membayangkannya. Namun, saat benar-benar menjajaki kota tersebut, tak sedikit orang yang mengalami kejadian menyebalkan, yaitu kesasar.

Untuk menjawab masalah tersebut, sebenarnya ada solusi potensial yang sedang berkembang yaitu teknologi Wayfinding. Teknologi ini adalah sebuah sistem modern yang tidak hanya memandu arah, tapi juga memperkaya pengalaman ruang. Awalnya, wayfinding dianggap sekadar sistem navigasi seperti GPS atau kios digital penunjuk arah. Namun, kini peranannya jauh lebih luas: teknologi ini mampu menjadi penghubung antara individu, organisasi, dan komunitas melalui jaringan informasi yang saling terintegrasi.

Dengan memberikan informasi mengenai apa saja yang bisa dilakukan di sepanjang perjalanan menuju tujuan seperti tempat makan lokal, situs bersejarah, area rekreasi, hingga acara komunitas, wayfinding dapat membuat sebuah destinasi dan pengalaman berwisata di luar kota terasa lebih hidup dan menarik.

Lebih dari itu, wayfinding berfungsi sebagai sistem informasi terpadu yang menyajikan data, perspektif, dan peluang dalam format yang mudah diakses, baik melalui aplikasi, jaringan kios digital, sistem peta terpadu, maupun kombinasi dari semuanya. Bagi wisatawan atau pendatang, wayfinding bisa menjadi “penduduk lokal digital” yang memberi panduan praktis dan kontekstual: bukan hanya ke mana harus pergi, tapi juga apa yang bisa ditemui di sepanjang jalan.

Teknologi ini menggabungkan data lokasi dan navigasi dengan titik-titik menarik di sekitar, fasilitas umum, tempat makan, dan peluang rekreasi. Hasilnya, area yang sebelumnya tidak dikenal atau sering terlewatkan bisa menjadi tujuan baru karena meningkatnya lalu lintas pengunjung (foot traffic). Ini sangat bermanfaat bagi orang yang ingin menjelajahi kota baru tanpa harus menghabiskan waktu berjam-jam mencari informasi di internet. Semuanya tersedia secara langsung dan dinamis saat mereka menjelajah.

Bagi penduduk lokal, wayfinding juga bisa menjadi alat yang sangat berguna. Selain membantu menemukan tempat-tempat tersembunyi atau alternatif baru, sistem ini bisa memberi solusi saat situasi tidak berjalan seperti biasanya. Misalnya, ketika ada acara besar yang menyebabkan kemacetan, wayfinding bisa menyarankan rute alternatif, area yang lebih lengang, atau pilihan transportasi umum yang tersedia. Dari jalur bus, rute jalan kaki, hingga koneksi subway.

sumber : GEO WEEK , Telkom University

+
+