Default Title
logo spatial highlights
ARTJOG Hadirkan Vortex Line, Jejak Astronomi dan Geospasial di Yogyakarta

ARTJOG Hadirkan Vortex Line, Jejak Astronomi dan Geospasial di Yogyakarta

Pameran seni ARTJOG 2025 yang berlangsung pada 20 Juni hingga 31 Agustus 2025 menampilkan beragam karya dari sekitar 25 seniman dan komunitas seni. Salah satu karya yang menarik adalah Vortex Line, sebuah proyek kolaboratif yang memadukan riset sains, geospasial, dan narasi budaya.

Mengusung tema “Motif: Amalan”, ARTJOG tahun ini memberikan ruang kepada penemuan Vortex Line yang berawal dari riset tim Indonesia Space Science Society (ISSS). Pada akhir 2024, mereka secara tidak sengaja menemukan adanya sejumlah titik anomali di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hasil pengamatan yang dilakukan ISSS, bersama berbagai lembaga dan komunitas yang bergerak di bidang astronomi, geospasial, dan elektromagnetik, memperlihatkan adanya koneksitas unik antara titik-titik tersebut. Dari penelitian itu, lahirlah sebuah garis imajiner yang membentang dari timur ke barat Yogyakarta, membentuk pola baru yang kemudian dinamai Vortex Line.

Penemuan garis imajiner ini bukan hanya bernilai ilmiah, melainkan juga memberi ruang bagi perjumpaan antara sains dan narasi budaya. Kehadirannya makin memperkaya narasi budaya dan geografis Yogyakarta dan membuka simpul-simpul kebuntuan yang sering terjadi ketika penelitian di bidang sains bertemu dengan narasi mitos dan area pseudoscience.

Image 1

Vortex Line sendiri terdiri atas beberapa simpul fenomena yang menjadi penanda penting dalam riset tersebut, di antaranya sebagai berikut.

  1. Fenomena Crop Circle di Berbah, Sleman

Salah satu titik awal Vortex Line adalah kemunculan crop circle di area persawahan Krasaan Jogotirto, Berbah, Sleman, pada 23 Januari 2011. Fenomena ini sempat menggemparkan publik dan hingga kini telah diabadikan dengan berdirinya “Crop Circle / UFO Monument” di lokasi tersebut.

  1. Legenda Wisata Sawah Nanggulan

Di kawasan Nanggulan, banyak kisah tutur mengenai penampakan benda terbang aneh atau UFO. Cerita-cerita ini berasal dari warga setempat maupun wisatawan yang berkunjung. Fenomena tersebut kemudian menginspirasi komunitas Indonesia UFO Network (IUN) untuk mendirikan sebuah Laboratorium Alam Terbuka yang diberi nama “Kampung Alien”, sebagai ruang penelitian sekaligus wisata alternatif.

  1. Penampakan UFO di Kota Yogyakarta

Sejumlah penampakan juga tercatat di berbagai wilayah Kota Yogyakarta. Beberapa di antaranya adalah UFO berbentuk donat yang terlihat di Banguntapan, kilatan cahaya anomali di sekitar Gunung Merapi, hingga objek terbang misterius di langit selatan yang disaksikan warga Bintaran.

Bahkan, warga Sambipitu sempat melaporkan munculnya UFO berbentuk kotak. Berbagai fenomena tersebut mendorong lahirnya “Kampung UFO” di daerah Gedongkiwo, Mantrijeron sebagai penanda sekaligus ruang diskusi publik mengenai isu-isu luar angkasa dan fenomena tak terjelaskan.

+
+