Default Title
logo spatial highlights
GeoICON 2025 Bahas Peran Strategis Teknologi Geospasial dalam Mendorong Ekonomi Antariksa

GeoICON 2025 Bahas Peran Strategis Teknologi Geospasial dalam Mendorong Ekonomi Antariksa

Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menyelenggarakan Geomatics International Conference (GeoICON) 2025. Acara ini digelar pada Rabu, 23 Juli 2025 dan menyoroti besarnya potensi teknologi geospasial dalam mendorong inovasi di berbagai bidang, termasuk dalam akselerasi ekonomi luar angkasa.

Dalam sambutan pembukanya, Ketua Pelaksana GeoICON 2025, Dr. Muhammad Aldila Syariz, S.T., M.S., Ph.D., menekankan bahwa pengembangan sektor ekonomi luar angkasa sangat bergantung pada kolaborasi lintas disiplin dan antarnegara. “Tanpa kerja sama tersebut, teknologi antariksa sulit memberikan dampak nyata di sektor-sektor seperti pertanian dan energi,” ujar Syariz, dikutip dari laman resmi ITS.

Dengan mengusung tema "Geospatial Technology For Mapping The Future: Enhancing Collaboration And Interoperability In Geospatial Science", GeoICON 2025 juga menjadi wadah strategis untuk memperluas jaringan kemitraan antara dunia akademik dan industri. Dr. Syariz menambahkan bahwa kesuksesan kolaborasi ini tak lepas dari dukungan kebijakan yang mendorong sinergi serta ketersediaan infrastruktur data yang saling terintegrasi. “Agar kolaborasi ini berjalan efektif, dibutuhkan infrastruktur data yang terintegrasi serta kebijakan yang mendorong sinergi lintas lembaga,” jelasnya.

Image 1

Salah satu pembicara utama, Prof. Ariel C. Blanco, Director of The Space Information Infrastructure Bureau dari Philippines Space Agency (PhilSA), menjelaskan bahwa saat ini ekonomi luar angkasa tengah berkembang pesat secara global. Menurutnya, pertumbuhan tersebut ditopang oleh aktivitas dan inovasi yang saling terhubung dalam rantai nilai industri antariksa. “Tidak lagi sebatas eksplorasi ilmiah, bidang ini sudah berkembang menjadi sektor ekonomi yang strategis secara global,” ungkapnya.

Prof. Blanco juga memaparkan bahwa industri antariksa terbagi ke dalam tiga sektor utama: upstream, downstream, dan endstream. Sektor *upstream *mencakup pengembangan satelit dan sistem peluncurannya; *downstream *fokus pada pemanfaatan data satelit, seperti untuk telekomunikasi dan observasi bumi; sedangkan *endstream *berhubungan langsung dengan pengguna akhir yang mengakses layanan berbasis teknologi antariksa.

Ia menekankan pentingnya integrasi ketiga sektor tersebut demi mewujudkan kemandirian luar angkasa, terutama di kawasan Asia Tenggara yang dinilai memiliki potensi besar. “Kita perlu melihat kemandirian antariksa sebagai langkah strategis, bukan sekadar mimpi,” tegasnya.

Image 1

Sementara itu, Wakil Rektor IV ITS, Prof. Ir. Agus Muhamad Hatta, S.T., M.Si., Ph.D., yang turut hadir dalam acara ini, berharap GeoICON 2025 dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor di bidang geospasial. Ia juga menekankan bahwa pelaksanaan konferensi ini mendukung komitmen ITS terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-9 dan ke-17. “Kami harap konferensi ini bisa terus menjadi ruang sinergi hingga di masa mendatang,” tutupnya.

Baca juga: ITS Dorong Interoperabilitas dan Kolaborasi Geospasial Lewat Gelaran GeoICON 2025

+
+