Default Title
logo spatial highlights
Transformasi Spasial Stadion King Fahd dengan Model 3D untuk Menyambut Piala Dunia 2034

Transformasi Spasial Stadion King Fahd dengan Model 3D untuk Menyambut Piala Dunia 2034

Sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia 2034, Kementerian Olahraga Arab Saudi berencana melakukan renovasi besar pada Stadion King Fahd Sports City. Stadion tersebut telah berdiri di pinggiran Riyadh sejak 1987 dan hingga kini tetap menjadi salah satu ikon olahraga paling terkenal di kawasan tersebut. Atapnya yang membentang seluas 47.000 meter persegi, ditopang oleh 24 tiang raksasa, dirancang menyerupai bentuk tenda tradisional suku Badawi.

Target dari renovasi besar tersebut adalah meningkatkan kapasitas dari sekitar 60.000 kursi menjadi 80.000 kursi, sekaligus memodernisasi desain tradisionalnya. Namun, tantangan muncul karena satu-satunya arsip arsitektur yang tersedia hanyalah gambar tangan dari tahun 1980-an, yang jelas tidak memadai untuk era konstruksi digital saat ini. Oleh karena itu, seluruh stadion harus dipindai dengan presisi tinggi dan didokumentasikan secara digital.

Tugas ini diemban oleh Inisys, penyedia solusi BIM (building information modeling). Mereka berhasil menciptakan model 3D yang sangat akurat dari Stadion King Fahd. Meski menghadapi berbagai tantangan, model akhir yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi ketat yang ditetapkan tim arsitek dan insinyur. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pekerjaan survei yang berkualitas dan data yang andal dalam proyek renovasi skala besar.

Menyurvei struktur sebesar dan serumit Stadion King Fahd tentu bukan pekerjaan mudah. Dengan referensi yang terbatas pada gambar lama, tim survei harus bekerja dengan pemahaman parsial terhadap evolusi tata letak stadion, yang membuat perencanaan awal makin rumit. Baik arsitek maupun insinyur membutuhkan akurasi dimensi dengan toleransi yang sangat ketat. Model BIM harus memenuhi standar ISO 19650 serta menyajikan detail dengan tingkat presisi tinggi.

Sebagai contoh, semua titik jangkar untuk kanopi atap harus ditentukan posisi geospasialnya secara presisi, bahkan dari jarak jauh. Sambungan struktural harus dimodelkan dengan toleransi hanya 6 milimeter, sementara elemen arsitektural dimodelkan dengan toleransi hingga 25 milimeter. Tantangan bertambah karena penggunaan drone dilarang akibat adanya pangkalan udara militer di dekat lokasi. Tim akhirnya menggunakan terrestrial laser scanner yang memiliki jangkauan dan akurasi sesuai kebutuhan proyek.

Selama lima minggu, tim survei melakukan 4.700 pemindaian laser menggunakan kombinasi laser scanner Leica ScanStation P20 dan Leica RTC360 3D. Selain itu, total station digunakan untuk menentukan posisi lebih dari 200 titik kontrol. Hasil akhirnya adalah model BIM terperinci yang kini digunakan aktif oleh tim arsitektur dan rekayasa untuk merancang serta melaksanakan renovasi stadion.

Model ini juga berfungsi sebagai platform kolaborasi langsung, tempat seluruh pemangku kepentingan dapat memantau progres, meninjau pembaruan, hingga mengunduh dokumen teknis sesuai kebutuhan. Dengan adanya BIM model ini, pengambilan keputusan dapat dilakukan secara transparan dan real-time sepanjang proses desain.

+
+