Default Title
logo spatial highlights
Pemerintah Petakan Integrasi Transportasi di KEK, Manfaatkan Teknologi Geospasial?

Pemerintah Petakan Integrasi Transportasi di KEK, Manfaatkan Teknologi Geospasial?

Direktur Jenderal Integrasi Transportasi Multimoda Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Risal Wasal, menegaskan bahwa pihaknya tengah menyusun pemetaan (mapping) untuk mengintegrasikan transportasi di seluruh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Indonesia dengan mempertimbangkan aspek spasial secara menyeluruh. “Kami sedang menyiapkan itu, dalam bentuk mapping tadi. Kami sudah mau lihat untuk potensi demand itu sudah seperti apa, sih, transportasinya? Kalau antarsimpul, seperti apa sih posisinya, ruangnya seperti apa? Kami sudah menyiapkan itu,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 8 Agustus 2025.

Menurut Risal, integrasi transportasi tidak hanya soal menyediakan moda yang memadai, tetapi juga memastikan keterhubungan antarsimpul strategis. Antarsimpul tersebut meliputii KEK, Kawasan Industri (KI), dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) berdasarkan posisi geografis dan fungsi ruangnya. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan jaringan transportasi yang efisien, saling terhubung, dan mendukung distribusi logistik secara optimal. Sebagai anggota Dewan Nasional KEK, Kemenhub memegang peran penting dalam memastikan setiap kawasan memiliki konektivitas dan aksesibilitas yang sesuai dengan pola ruang, guna mempercepat arus barang, orang, dan investasi.

Risal menambahkan bahwa seluruh 24 KEK di Indonesia telah dipetakan secara spasial untuk melihat sejauh mana infrastruktur transportasi yang ada telah terhubung. “Ada berapa puluh daerah KEK, itu kami mapping semuanya. Nantinya kita akan lihat, misalnya (kawasan) ini sudah terhubung, sudah bagus, sudah terpadu dan aksesnya bagus, sustainable, kelanjutannya oke, gitu. Nanti ada kelas-kelasnya,” jelasnya.

Dengan pemetaan berbasis spasial ini, Kemenhub berharap dapat mengidentifikasi titik lemah dan peluang perbaikan jaringan transportasi. Dengan demikian, hambatan baik dari sisi regulasi maupun infrastruktur dapat diatasi secara terukur dan efektif.

Manfaatkan Teknologi Geospasial?

Teknologi geospasial dapat menjadi tulang punggung dalam pemetaan integrasi transportasi di KEK karena mampu memberikan gambaran yang akurat, detail, dan dinamis tentang kondisi ruang dan hubungan antarsimpul transportasi. Ada beberapa cara teknologi ini membantu, seperti GIS dan pembuatan model jaringan.

Dengan sistem informasi geografis (geographic information system—GIS), Kemenhub bisa memvisualisasikan posisi KEK, pelabuhan, bandara, stasiun, terminal, dan simpul logistik lainnya dalam satu peta interaktif. Cara ini mempermudah analisis jarak dan keterkaitan spasial antarkawasan.

Teknologi geospasial memungkinkan pembuatan model jaringan (network analysis) yang memetakan rute optimal, waktu tempuh, kapasitas jalur, serta keterhubungan antarsimpul transportasi. Model ini bisa digunakan untuk menentukan jalur distribusi barang yang paling efisien.

+
+