

MAPID Catalyst Jadi Ruang Temu Inovasi dan Kolaborasi Bidang Geospasial
MAPID menggelar MAPID Catalyst dengan berbagai rangkaian kegiatan, seperti talkshow, mastering WebGIS, dan menampilkan proyek-proyek dari MAPID WebGIS Competition. Acara kolaboratif ini menghadirkan berbagai tokoh yang bergerak di bidang geospasial. Dengan mengusung tema “Innovation and Integration in Sustainable Land Transformation”, MAPID ingin menghadirkan diskursus lebih lanjut mengenai transformasi lahan yang berkelanjutan, sekaligus inovasi yang bisa ditawarkan.
Bertempat di Gedung TILC Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, MAPID Catalyst menghadirkan Sekretaris Jenderal Ikatan Surveyor Indonesia, Benny Ronald Emor; Vice President Non-Railway Assets Development, Widya Sena Pradipta; Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda Kementerian ATR/BPN, Yudha Perdana; dan Ketua Departemen Teknik Geodesi UGM, Trias Aditya. Acara ini juga dipandu oleh Founder sekaligus CEO Mapid, Bagus Imam Darmawan.
Bagus membuka acara dengan sambutan yang ditujukan untuk semua peserta dan tamu undangan yang hadir di MAPID Catalyst. Ia mengatakan bahwa acara ini menjadi salah satu titik temu bagi para akademisi, industri, dan juga pemerintah untuk sama-sama melihat potensi geospasial, khususnya di bidang transformasi lahan. “MAPID bukan sekadar platform, melainkan sebuah ekosistem untuk inovasi, kolaborasi, dan dampak nyata,” ujar Bagus.
Berkaitan dengan inovasi di geospasial, Trias menyoroti tantangan dalam dunia akademik. Menurutnya, mahasiswa mengalami kesulitan dalam inovasi karena berbagai keterbatasan. Oleh karena itu, ia mengapresiasi kegiatan MAPID Catalyst yang diselenggarakan oleh MAPID ini. “Kami mengapresiasi MAPID Catalyst sebagai platform untuk pemecahan masalah kreatif dan pengembangan solusi,” terangnya.
Menyambung Trias, Yudha mengungkapkan bahwa inovasi yang dialami oleh pemerintah selama ini sering terkendala sistem. Untuk itu, ia mengatakan bahwa penting untuk mendorong kolaborasi. “Inovasi pemerintah sering terkendala kesiapan sistem, dan kolaborasi lintas sektor merupakan suatu hal penting yang perlu dilakukan,” ujar Yudha.
Widya Sena mengatakan bahwa inovasi tidak harus selalu yang dianggap bagus oleh kebanyakan orang. Menurutnya, inovasi yang bagus adalah inovasi yang bisa menyelesaikan masalah. “Inovasi harus berdasarkan identifikasi masalah agar solusi bisa tepat dan efektif,” katanya.
Senada dengan Widya, Benny menjelaskan bahwa solusi inovatif memang harus berangkat dari identifikasi masalah. “Solusi inovatif harus dimulai dari pemahaman masalah yang berasal dari berbagai perspektif serta menekankan pentingnya kolaborasi,” terang Benny.