

Maksimalkan Keamanan Kerja di Konstruksi dengan Data Geospasial
Keselamatan kerja merupakan aspek yang sangat krusial dalam industri konstruksi, mengingat karakter pekerjaan yang sarat risiko fisik, penggunaan alat berat, serta interaksi intensif antara manusia, mesin, dan lingkungan. Sebagai upaya untuk menekan tingkat kecelakaan kerja, berbagai aspek harus diperhatikan. Salah satu hal yang bisa digunakan untuk meningkatkan keamanan kerja di bidang konstruksi adalah dengan memanfaatkan data geospasial.
Data geospasial mencakup informasi mengenai berbagai objek, kejadian, dan fenomena yang terjadi di atas atau dekat permukaan bumi. Dalam praktiknya, data ini terbagi menjadi dua bentuk utama: data vektor dan data raster. Data vektor merepresentasikan fitur-fitur bumi, seperti jalan, bangunan, dan batas wilayah dalam bentuk titik, garis, atau poligon. Sementara itu, data raster terdiri atas kumpulan piksel atau sel berbentuk grid yang masing-masing memiliki nilai spasial tertentu. Nilai spasial tersebut kemudian disusun dalam baris serta kolom.
Dalam bidang konstruksi, pemanfaatan data geospasial terus berkembang, khususnya oleh para manajer keselamatan kerja yang ingin meningkatkan kesadaran akan risiko di lapangan. Dengan memahami dan menganalisis data spasial, mereka dapat memperkirakan potensi bahaya, merancang strategi mitigasi, dan memastikan proyek berjalan tepat waktu tanpa mengorbankan keselamatan pekerja.
Peran SIG
Data geospasial biasanya dibahas dalam konteks Sistem Informasi Geografis (SIG), yakni platform yang mengintegrasikan data lokasi dengan informasi lainnya untuk mendukung pengambilan keputusan. Berbagai publikasi di industri konstruksi pun mulai banyak membahas pemanfaatan teknologi mutakhir seperti ini, termasuk aplikasi visualisasi proyek, pemodelan risiko, dan perencanaan sumber daya yang lebih cerdas.
Salah satu contoh penerapan teknologi yang relevan datang dari perusahaan teknologi keselamatan, Lytx, yang mengembangkan sistem peringatan cuaca ekstrem berbasis kecerdasan buatan (AI). Sistem ini memproyeksikan informasi cuaca langsung ke atas peta armada kendaraan atau peralatan proyek, lengkap dengan fitur pengaturan lokasi dan jenis cuaca yang ingin dipantau. Inovasi ini memungkinkan manajer proyek menerima peringatan dini berdasarkan wilayah tertentu dan waktu tertentu sehingga pengambilan keputusan bisa lebih cepat dan tepat.
Lytx juga berencana menggunakan analisis prediktif untuk memberikan peringatan cuaca yang lebih spesifik dan lokal. Hal tersebut akan sangat membantu para manajer yang mengawasi proyek di beberapa lokasi berbeda sekaligus, terutama dalam mencegah insiden yang berkaitan dengan cuaca ekstrem.
Ketika dikombinasikan dengan AI, data geospasial juga bisa digunakan untuk menyesuaikan jadwal kerja berdasarkan potensi ancaman alam, seperti tanah longsor, guguran batu, atau badai. Bahaya semacam itu sering datang tanpa peringatan. Namun, dengan analisis yang tepat terhadap data spasial, manajer keselamatan bisa lebih waspada dan mengambil langkah preventif sebelum risiko bencana berubah menjadi bencana.
Pemantauan Geohazard
Salah satu platform pemantauan geohazard, GeoStabilization, telah membantu pelanggannya mendeteksi dan mengurangi ribuan potensi bahaya selama lebih dari dua dekade. Sistem ini mampu mendeteksi perubahan lingkungan, mengidentifikasi tanda-tanda peringatan dini, serta menyediakan analisis mendalam. Dengan pendekatan ini, pengguna tak lagi hanya bisa bereaksi setelah kejadian terjadi, tetapi mereka juga bisa bergerak lebih proaktif dalam menjaga keselamatan di lapangan.
Pendekatan proaktif semacam ini juga bisa diterapkan dalam proyek yang berisiko tinggi terhadap gempa atau bencana alam lainnya, seperti di Seattle, Amerika Serikat. Seattle menjadi kota yang dikenal rawan gempa bumi dan aktivitas vulkanik. Di wilayah seperti ini, beberapa manajer proyek progresif telah mulai menggunakan drone untuk memantau perilaku kerja berisiko di lokasi konstruksi. Pengawas tentu tidak mungkin selalu mengawasi seluruh area proyek secara langsung. Oleh karena itu, teknologi drone dapat mengisi kekosongan tersebut dan mendeteksi tindakan yang bisa membahayakan keselamatan pekerja.
Selain untuk pengawasan, data geospasial juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan drone itu sendiri. Contohnya bisa dilihat di Pelabuhan Rotterdam, Belanda, pelabuhan terbesar di Eropa yang tengah menjalani proyek ekspansi besar. Dalam proyek ini, manajer konstruksi menggunakan drone untuk mendokumentasikan perkembangan proyek setiap minggu, terutama dalam pembangunan dinding penahan dan dermaga sepanjang 2,4 kilometer.
Sumber: ISHN,