Default Title
logo spatial highlights
Amerika Kembangkan GeoAI Bernilai Rp212 Miliar untuk Awasi Aktivitas Laut Dunia

Amerika Kembangkan GeoAI Bernilai Rp212 Miliar untuk Awasi Aktivitas Laut Dunia

Dalam upaya memperkuat sistem keamanan maritimnya, Amerika Serikat kembali mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan data satelit untuk memantau aktivitas di laut. Melalui lembaga intelijen geospasial nasional, National Geospatial-Intelligence Agency (NGA), pemerintah AS mengucurkan dana sebesar US$12,8 juta atau sekitar Rp212 miliar kepada perusahaan Planet Labs Federal. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan sistem pengawasan laut berbasis AI dalam proyek bertajuk Advanced Analytics for Maritime Operations and Reconnaissance (AAMOR).

Menurut laporan MeriTalk, proyek ini merupakan bagian dari skema kontrak Luno B yang memungkinkan lembaga keamanan nasional Amerika mengakses data dan layanan intelijen geospasial secara cepat dari sektor swasta. Dalam proyek AAMOR, Planet Labs akan bekerja sama dengan perusahaan analitik SynMax untuk menggabungkan kekuatan data satelit dari konstelasi PlanetScope dengan teknologi analisis canggih milik SynMax Theia. Kolaborasi ini akan menghasilkan sistem pemantauan laut yang dapat memberikan informasi hampir secara waktu nyata (near real-time) terhadap aktivitas kapal di berbagai wilayah strategis, terutama di kawasan Asia-Pasifik.

Dari sisi geospasial, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan NGA dalam mendeteksi dan menganalisis aktivitas maritim yang mencurigakan. Sistem AI yang dikembangkan akan membantu mengidentifikasi praktik, seperti penangkapan ikan ilegal, transfer kapal-ke-kapal secara gelap, hingga pemalsuan identitas kapal (vessel spoofing). Dengan kemampuan AI untuk membaca pola pergerakan kapal dan memproses citra satelit dalam skala besar, analisis yang sebelumnya memakan waktu lama kini bisa dilakukan lebih cepat dan akurat.

Proyek ini tidak hanya memperkuat keamanan maritim Amerika, tetapi juga memperluas pemahaman geospasial terhadap aktivitas di lautan global. Data yang dikumpulkan dari satelit dapat memberikan konteks penting bagi analisis ekonomi, lingkungan, dan geopolitik suatu wilayah laut. Misalnya, pola aktivitas kapal bisa menunjukkan rute perdagangan, potensi pencemaran laut, hingga dinamika ekonomi negara-negara pesisir. Dengan demikian, geospasial berperan penting dalam membaca “denyut nadi” laut dunia melalui perspektif data spasial.

Meski begitu, pengawasan laut berbasis AI tetap menghadapi tantangan. Kondisi cuaca, keterbatasan resolusi citra, hingga kemampuan algoritma dalam membedakan aktivitas legal dan ilegal menjadi kendala yang harus diatasi. Selain itu, kerja sama internasional tetap diperlukan karena wilayah laut tidak memiliki batas politik yang jelas.

Namun, dengan pendekatan baru ini, pengawasan laut telah bertransformasi dari sekadar observasi pasif menjadi sistem intelijen aktif berbasis AI dan satelit. Langkah Amerika ini menunjukkan arah masa depan keamanan global, di mana kekuatan geospasial dan kecerdasan buatan bersatu untuk menjaga stabilitas laut, menegakkan hukum internasional, dan melindungi sumber daya alam yang makin berharga.

+
+