Default Title
logo spatial highlights
SAMUDRA: Lautan Data untuk Masa Depan Nelayan Berbasis Geospasial

SAMUDRA: Lautan Data untuk Masa Depan Nelayan Berbasis Geospasial

Otoritas Kelautan India, Indian National Centre for Ocean Information Services (INCOIS), baru-baru ini meluncurkan sebuah aplikasi berbasis Android dan iOS bernama SAMUDRA (Smart Access to Marine Users for Ocean Data Resources and Advisories). Aplikasi ini dirancang untuk memberikan akses yang mudah dan cepat bagi masyarakat, khususnya para nelayan, dalam memperoleh berbagai informasi kelautan yang penting bagi keselamatan dan produktivitas mereka.

Melalui SAMUDRA, pengguna dapat mengakses informasi yang sangat dibutuhkan untuk aktivitas di laut, mulai dari data pemetaan lokasi potensial untuk memancing, pantauan dan prediksi cuaca di lautan, kecepatan angin, tinggi gelombang, hingga temperatur dasar laut.

Tak hanya itu, SAMUDRA juga memiliki fitur penting berupa sistem peringatan dini yang dikirim langsung melalui SMS kepada pengguna apabila terjadi perubahan cuaca ekstrem. Ini menjadi langkah penting dalam melindungi nelayan dari risiko bahaya di laut.

Aplikasi ini didukung oleh teknologi mutakhir seperti sistem informasi geografis (GIS), analitik spasial, dan data dari satelit pengamatan bumi (EO Satellite), yang semuanya digabungkan untuk memberikan informasi geospasial yang akurat dan relevan.

Selain mendukung keselamatan, SAMUDRA juga berkontribusi besar terhadap pertumbuhan Blue Economy di India, sebuah konsep ekonomi yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan. Menariknya, aplikasi ini tersedia dalam delapan bahasa daerah pesisir, menunjukkan inklusivitas pemerintah India dalam menjangkau seluruh wilayah maritim mereka.

Peluncuran SAMUDRA merupakan bukti nyata dari komitmen pemerintah India untuk memberdayakan sektor kelautan dan masyarakat pesisirnya dengan memanfaatkan teknologi digital. Sayangnya, cakupan aplikasi ini saat ini masih terbatas pada wilayah laut India, yang merupakan bagian dari kawasan Teluk Benggala. Meski demikian, keberadaan SAMUDRA telah memberi dampak positif terhadap efisiensi dan keamanan aktivitas melaut di wilayah tersebut.

Melihat inisiatif ini, sangat layak bagi Indonesia untuk meniru langkah serupa. Sebagai negara kepulauan dengan kekayaan laut yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan aplikasi sejenis yang disesuaikan dengan karakteristik geografis dan sosial masyarakat pesisirnya. Dengan melibatkan lembaga seperti BMKG, BRIN, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia dapat menghadirkan teknologi informasi kelautan yang terintegrasi dan mudah diakses oleh nelayan. Pemberian informasi akurat tentang cuaca laut, lokasi ikan, serta sistem peringatan dini dapat meningkatkan produktivitas, keamanan, dan kesejahteraan nelayan lokal. Lebih dari itu, inisiatif ini juga bisa menjadi bagian dari upaya strategis mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai negara maritim.

Kehadiran SAMUDRA menjadi contoh konkret bagaimana teknologi dapat menjadi solusi bagi tantangan di sektor kelautan. India menunjukkan bahwa dengan memadukan data ilmiah, teknologi satelit, dan pemahaman lokal, sebuah aplikasi dapat menjawab kebutuhan para pelaut dan nelayan dengan efektif. Sudah saatnya Indonesia bergerak ke arah serupa, tidak hanya untuk memperkuat sektor perikanan dan keselamatan di laut, tetapi juga untuk membuktikan diri sebagai bangsa maritim yang tangguh dan inovatif.

+
+