

Apa Itu Data Geospasial? Kenali 9 Jenis dan Fungsinya untuk Dunia Modern
Di tengah arus digital yang terus bergerak cepat, kemampuan untuk memahami dan memanfaatkan data berbasis lokasi telah mengubah banyak hal dalam cara kita melihat dunia. Kini, data bukan sekadar angka atau peta statis. Ia menjadi jendela yang membantu kita memahami pola kehidupan, memprediksi perubahan, dan merancang masa depan dengan lebih cermat.
Data geospasial memainkan peran penting dalam transformasi ini. Melalui data yang akurat dan mudah diakses, kita tak hanya bisa memotret kondisi saat ini, tetapi juga memproyeksikan kemungkinan yang akan datang. Istilah geospasial sendiri mengacu pada segala hal yang berkaitan dengan posisi atau lokasi objek di permukaan Bumi, mulai dari koordinat lintang dan bujur, elevasi, hingga referensi terhadap fitur alam atau buatan manusia.
Dalam praktiknya, data geospasial hadir dalam beragam bentuk, seperti koordinat GPS, citra satelit, peta digital, hingga data yang dikumpulkan lewat drone dan sensor di lapangan. Data ini memuat informasi tentang lokasi, ukuran, dan karakteristik berbagai objek fisik maupun fenomena di Bumi. Oleh karena sifatnya yang lintas disiplin, geospasial menjadi elemen penting bagi dunia bisnis, pemerintahan, penelitian lingkungan, hingga pembangunan kota.
9 Ragam Data Geospasial
Dilansir dari SafeGraph, berikut sembilan jenis data geospasial yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Points of Interest (POI)
Data points of interest (POI) merepresentasikan tempat-tempat fisik yang menjadi pusat aktivitas manusia, mulai dari toko, restoran, hingga fasilitas publik. POI biasanya ditampilkan sebagai titik di peta, lengkap dengan atribut, seperti nama, alamat, jam buka, atau merek.
Namun, data ini bersifat dinamis karena bisnis bisa buka, tutup, atau pindah lokasi. Oleh karena itu, penyedia seperti SafeGraph memperbarui data POI setiap bulan agar tetap akurat. Kegunaannya luas, mulai dari pemetaan lokasi bisnis hingga analisis pasar dan perencanaan kesehatan publik. POI membantu memahami bagaimana ruang-ruang publik berfungsi dalam kehidupan manusia sehari-hari.
- Properti
Jenis data properti menggambarkan batas fisik sebuah tempat menggunakan poligon. Data ini memungkinkan representasi dunia nyata secara lebih detail, bukan hanya titik. Itu disebut sebagai data geometri, yang juga memuat relasi antarbangunan.
Bagi pengembang atau analis data, informasi ini penting untuk menilai ukuran, posisi, dan hubungan antarproperti. Dalam dunia asuransi, misalnya, data properti membantu menghitung risiko berdasarkan aktivitas di sekitar bangunan atau potensi bahaya di sekitarnya.
- Mobilitas
Data mobilitas menggambarkan pola pergerakan manusia secara anonim dan agregat, biasanya berdasarkan sinyal GPS dari ponsel. Informasi ini menunjukkan berapa banyak orang mengunjungi suatu lokasi dan bagaimana pola mobilitas berubah dari waktu ke waktu.
Data mobilitas banyak digunakan untuk menentukan lokasi bisnis yang strategis, memperkirakan arus lalu lintas, atau merancang jaringan transportasi publik. Dengan kata lain, data ini membantu kita memahami “denyut nadi” pergerakan manusia dalam ruang kota.
- Demografis
Data demografis memberikan konteks sosial, seperti siapa yang tinggal di suatu wilayah, berapa usianya, pendapatannya, atau jenis pekerjaan mereka. Informasi ini biasanya bersumber dari sensus pemerintah.
Ketika digabung dengan data mobilitas atau POI, data demografis memberikan gambaran lengkap tentang siapa yang datang ke suatu tempat dan mengapa. Misalnya, perusahaan ritel dapat menyesuaikan strategi pemasaran berdasarkan usia dan pendapatan masyarakat sekitar.
- Alamat
Setiap analisis lokasi berawal dari alamat. Data ini menjadi jembatan antara dunia fisik dan digital yang menghubungkan koordinat geografis dengan alamat jalan, kota, hingga kode pos. Namun, format alamat bisa bervariasi sehingga dibutuhkan sistem identifikasi unik, seperti Placekey, untuk menghindari kesalahan. Fungsi data alamat tidak hanya sekadar menunjukkan lokasi, tetapi juga mengaitkannya dengan data cuaca, batas administratif, hingga zona pajak.
- Batas Wilayah
Data batas wilayah menggambarkan batas administratif, seperti negara, provinsi, kota, hingga distrik. Representasinya berbentuk poligon besar yang mencakup banyak alamat dan properti. Informasi ini penting dalam perencanaan wilayah, menentukan zona layanan, dan memahami perbedaan regulasi antarwilayah. Dalam bisnis, batas wilayah membantu menentukan area pemasaran dan strategi ekspansi yang tepat.
- Lingkungan
Data lingkungan merekam kondisi alam, seperti iklim, elevasi, aktivitas seismik, hingga habitat satwa. Bagi ilmuwan dan lembaga pemerintah, data ini penting untuk memahami perubahan lingkungan dan dampak perubahan iklim.
Di sektor asuransi, data lingkungan digunakan untuk menilai risiko bencana, seperti banjir atau kebakaran. Sementara bagi perencana kota, data ini membantu memastikan pembangunan tidak merusak keseimbangan ekologi.
- Jalan
Data jalan mencakup jaringan transportasi yang meliputi ruas jalan, arus lalu lintas, bahkan hambatan, seperti konstruksi atau kecelakaan. Jenis data ini menjadi fondasi aplikasi navigasi dan perencanaan lalu lintas kota. Dengan data jalan yang akurat, kota bisa merancang sistem transportasi yang efisien dan aman, sementara bisnis dapat mengoptimalkan rute pengiriman dan logistik.
- Citra
Data citra berupa foto udara atau citra satelit yang memperlihatkan permukaan bumi secara visual. Data ini tidak berbentuk titik atau garis, melainkan raster berisi piksel yang menangkap detail lanskap, mulai dari vegetasi hingga struktur kota. Citra satelit berguna sebagai basemap pada peta digital dan untuk memantau perubahan tutupan lahan, deforestasi, serta urbanisasi.
