

Ojek Online Jadi Bukti Nyata Pemanfaatan Teknologi Geospasial Mendorong Lahirnya Ekosistem Ekonomi Baru
Pada era modern ini, teknologi geospasial telah menjadi pendorong utama dalam transformasi berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor ekonomi. Salah satu bukti paling nyata dari pemanfaatan teknologi ini adalah kemunculan layanan ojek online seperti Gojek dan Grab.
Kedua aplikasi ini mengandalkan sistem pemetaan dan navigasi berbasis Google Maps untuk menjalankan operasionalnya secara efisien, mulai dari menghubungkan pengemudi dan penumpang, menentukan titik penjemputan dan tujuan, menghitung estimasi tarif, hingga mengatur rute tercepat berdasarkan kondisi lalu lintas. Pemanfaatan teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi mobilitas para mitra ojek online, tetapi juga telah membuka jutaan lapangan kerja baru.
Teknologi Geospasial dan Transformasi Dunia Usaha
Integrasi teknologi ini terbukti berhasil menciptakan ekosistem ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan. Gojek dan Grab bukan hanya menyediakan layanan transportasi, tetapi juga menghadirkan solusi pengantaran makanan, barang, belanja kebutuhan harian, hingga layanan jasa rumahan. Melalui fitur berbasis lokasi, kedua platform ini memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menjangkau lebih banyak konsumen secara cepat dan efisien. Di balik itu semua, Google Maps berperan sebagai infrastruktur utama yang menopang ekosistem digital berbasis lokasi ini.
Secara bisnis, pemanfaatan teknologi geospasial juga berkontribusi pada pertumbuhan signifikan Gojek dan Grab. Berdasarkan laporan keuangan yang telah dipublikasikan, Gojek melalui GoTo Group mencatat nilai transaksi bruto (GTV) mencapai Rp 613 triliun sepanjang tahun 2023, dengan pendapatan bersih dari layanan on-demand seperti transportasi dan GoFood mencapai lebih dari Rp 16 triliun.
Sementara itu, Grab Holdings membukukan pendapatan sebesar USD 2,3 miliar pada tahun 2023, naik dari tahun sebelumnya. Bahkan, Grab berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD 11 juta pada kuartal IV 2023, menunjukkan keberhasilan strategi mereka dalam mengoptimalkan teknologi geospasial untuk efisiensi bisnis.
Teknologi Geospasial Mendorong Lahirnya Ekosistem Ekonomi Baru Berbasis Lokasi
Hadirnya Gojek dan Grab telah membentuk ekosistem ekonomi baru yang berbasis lokasi dan kebutuhan real-time masyarakat. Ekosistem ini meliputi pekerjaan fleksibel bagi jutaan mitra pengemudi, digitalisasi UMKM melalui layanan pesan-antar, hingga inovasi layanan berbasis lokasi seperti GrabMart dan GoMassage.
Fenomena ini membuktikan bahwa teknologi geospasial telah berkembang jauh melampaui fungsi dasarnya sebagai alat navigasi. Ia kini menjadi fondasi dari ekonomi berbasis data dan lokasi yang adaptif terhadap perubahan perilaku masyarakat. Bahkan pemerintah, melalui Badan Informasi Geospasial (BIG), menggandeng Grab dalam program pendukung Kebijakan Satu Peta, yang memperlihatkan kolaborasi sektor publik dan swasta dalam membangun perekonomian berbasis lokasi.
Ke depan, potensi teknologi ini masih sangat luas dan bisa diterapkan pada berbagai sektor lainnya, mulai dari logistik, properti, pertanian, hingga layanan darurat. Maka dari itu, pemanfaatan teknologi geospasial secara strategis bukan hanya akan memperkuat daya saing bisnis, tetapi juga akan menjadi salah satu kunci penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Sumber: merdeka.com, GRAB, CNBC Indonesia, detikFinance, SindoNews