Default Title
logo spatial highlights
Mengenal Mekanisme Geospatial Shutter Control

Mengenal Mekanisme Geospatial Shutter Control

Teknologi geospasial kini mulai diadopsi sebagai salah satu senjata tambahan dalam konflik wilayah. Salah satu metode geospasial yang digunakan adalah geospatial shutter control. Metode ini adalah mekanisme pengendalian saat wilayah-wilayah sensitif di permukaan bumi secara sengaja ditutup atau diburamkan dalam citra satelit komersial untuk mencegah pengguna sipil atau non-strategis mengakses informasi visual yang berpotensi digunakan untuk tujuan jahat.

Pembatasan ini harus berlaku untuk pengguna swasta. Sementara, citra beresolusi tinggi hanya dapat diakses pengguna strategis. Bahkan, pembatasan juga harus diterapkan kepada pengguna strategis dari negara-negara yang pernah masuk dalam daftar kontrol ekspor.

Tujuan dari mekanisme ini adalah melindungi instalasi militer, infrastruktur penting, dan fasilitas strategis dari pengintaian oleh musuh negara, kelompok teroris, atau aktor non-negara. Selain itu, mekanisme ini bermanfaat untuk mengontrol distribusi data sensitif melalui penyedia citra satelit komersial lintas negara.

Implementasi Teknis

Berikut adalah beberapa mekanisme dalam implementasi geospatial shutter control.

  • Masking wilayah tertentu

Penyedia citra komersial mengaburkan area sensitif berdasarkan daftar lokasi yang ditentukan oleh otoritas nasional atau organisasi internasional.

  • Resolusi bertingkat

Pengguna dengan lisensi strategis (misalnya, lembaga militer atau intelijen) dapat melihat resolusi tinggi, sedangkan pengguna umum hanya mengakses versi resolusi rendah atau versi dengan sebagian wilayah diburamkan.

  • Penerapan terarah

Berlaku khususnya untuk wilayah-wilayah yang dianggap berisiko tinggi, seperti lokasi peluncuran rudal, fasilitas nuklir, markas militer, dan pusat pemerintahan.

Contoh terbaru dari penerapan shutter control secara politis terjadi saat pemerintahan Presiden AS Donald Trump membatasi akses citra satelit komersial kepada pemerintah Ukraina dalam upayanya mendorong kesepakatan damai dengan Rusia. Akses ini dihentikan dari sistem Global Enhanced GEOINT Delivery (GEGD) yang dioperasikan oleh Maxar dan perusahaan lainnya. Meskipun akses kembali dibuka dalam seminggu, selama jeda tersebut, penyedia citra asal Prancis, Safran.AI, segera menawarkan data alternatif ke Kyiv. Kasus ini menunjukkan bahwa shutter control dapat digunakan sebagai alat politik dan dapat pula dimanfaatkan untuk mencegah rezim berbahaya, seperti militer Pakistan dan proksinya, mengakses data sensitif.

Sumber: breakingdefense militarnyi odessa-jurnal

+
+