Default Title
logo spatial highlights
LiDAR dan Kecerdasan Spasial Bisa Merevolusi Antrean Check-In di Bandara

LiDAR dan Kecerdasan Spasial Bisa Merevolusi Antrean Check-In di Bandara

Antrean panjang di area check-in dan pemeriksaan keamanan menjadi salah satu tantangan utama di bandara. Selain mengganggu kenyamanan penumpang, permasalahan ini juga berdampak langsung terhadap pendapatan. Analisis terhadap lebih dari 20.000 ulasan penumpang menunjukkan bahwa area check-in dan pos keamanan sering menjadi hambatan dalam perjalanan mereka.

Masalah ini bukan sekadar ketidaknyamanan. Penundaan di pos keamanan terbukti mengakibatkan penurunan belanja ritel hingga 30 persen. Di bandara-bandara besar di Amerika Serikat, pengalaman penumpang yang buruk berpotensi menyebabkan kerugian hampir US$695 juta per tahun. Bahkan, berdasarkan analisis yang dilakukan oleh AeroCloud, lebih dari 55 persen penumpang menyatakan bersedia memilih bandara lain demi menghindari antrean panjang.

Secara spasial, kemacetan dan aliran penumpang yang tidak efisien paling banyak terjadi di zona padat aktivitas, seperti check-in dan pos pemeriksaan keamanan. Untuk memantau pergerakan di area ini, bandara umumnya menggunakan metode konvensional, seperti observasi manual, analisis video berbasis kamera, sensor radar, atau pelacakan Wi-Fi. Beberapa sistem canggih juga sudah menerapkan kecerdasan buatan (AI) untuk memperkirakan kepadatan dan pola gerak massa.

Namun, pendekatan-pendekatan tersebut memiliki sejumlah batasan, terutama dalam hal akurasi waktu, detail pergerakan, dan perlindungan privasi. Dalam konteks bandara yang dinamis dan padat, data yang tidak lengkap atau tertunda dapat mengurangi efektivitas respons operasional, khususnya di titik-titik strategis.

Solusi LiDAR

Solusi yang dibutuhkan adalah pemetaan spasial berbasis data akurat, real-time, dan anonim mengenai pergerakan manusia, khususnya di area yang rawan penundaan dan kehilangan pendapatan. Di sinilah, Kecerdasan spasial 3D (3D spatial intelligence) berbasis teknologi LiDAR menawarkan terobosan signifikan.

LiDAR bekerja dengan memancarkan pulsa laser untuk mengukur waktu pantulan cahaya dari objek di sekitarnya. Teknologi ini menghasilkan peta 3D terperinci dari suatu area dan memperlihatkan alur gerak manusia secara menyeluruh, tanpa menggunakan kamera atau menyimpan informasi pribadi.

Platform perangkat lunak dari Outsight, misalnya, menggunakan LiDAR untuk memantau pergerakan orang dan kendaraan di terminal bandara secara anonim. Tidak seperti kamera video yang merekam wajah atau identitas, LiDAR hanya menangkap pola pergerakan sehingga tetap menjaga privasi.

Dengan peta spasial ini, tim operasional bandara dapat dengan cepat mengidentifikasi area yang mengalami kepadatan, seperti di pos keamanan atau tempat check-in. Peta spasial tersebut kemudian diharapkan bisa mendorong petugas untuk lebih cepat mengambil tindakan, seperti menambah staf atau membuka jalur tambahan. Hasilnya adalah alur penumpang yang lebih lancar, efisiensi sumber daya yang lebih tinggi, dan pengalaman perjalanan yang lebih baik, tanpa mengorbankan privasi individu.

Sumber: Cities Today, a&s Adria

+
+