

Inovasi Progress AI Jadikan Pelacakan Proyek Konstruksi Lebih Akurat dan Real-Time
Industri konstruksi tengah memasuki babak baru dengan kehadiran Progress AI, teknologi terbaru dari perusahaan perangkat lunak pemetaan drone, DroneDeploy. Solusi ini dirancang untuk memangkas kerumitan dalam memantau kemajuan proyek, menggantikan metode manual yang selama ini menyita banyak waktu dan tenaga.
Selama ini, pelacakan progres di lapangan kerap dilakukan secara manual melalui pencatatan, foto dokumentasi, hingga laporan tertulis yang rawan keterlambatan dan kesalahan. Padahal, dalam proyek besar yang melibatkan banyak pihak, akurasi informasi menjadi faktor penting untuk menjaga jadwal, menghindari konflik, dan mempercepat validasi pembayaran. Inilah celah yang berusaha diisi oleh Progress AI.

DroneDeploy memanfaatkan gabungan data visual, mulai dari foto udara drone, kamera 360°, rekaman walkthrough di lapangan, hingga panorama darat. Data-data tersebut kemudian diproses oleh model vision-language AI. Menurut Geo Week News, teknologi ini memungkinkan sistem bukan hanya mengenali objek dalam gambar, tetapi juga memahami konteks pekerjaan yang sedang berjalan. Hasilnya, Progress AI mampu mendeteksi apakah sebuah pekerjaan sedang aktif, terhenti, atau sudah selesai, lalu menyajikan laporan progres yang detail dan kontekstual.
Lebih jauh, laporan ini tidak sekadar berupa angka atau grafik, melainkan menghadirkan wawasan praktis, seperti apakah ada hambatan proyek, bagaimana urutan pekerjaan antarkontraktor (trade sequencing), apakah sebuah bagian sudah siap diperiksa (inspection readiness), hingga sejauh mana milestone telah tercapai. Semua ini tersaji dalam antarmuka yang intuitif, lengkap dengan fitur chat dan voice interface sehingga pengguna bisa bertanya secara natural, misalnya, “Bagian mana yang terlambat?” atau, “Apakah instalasi listrik sudah selesai?” dan langsung mendapatkan jawaban berbasis data.

Manfaatnya pun terasa nyata. Dengan laporan otomatis, validasi aplikasi pembayaran bisa dipercepat, konflik antarkontraktor dapat diminimalkan karena setiap pekerjaan terdeteksi jelas, dan dokumentasi manual yang biasanya memakan waktu dapat dikurangi drastis. Lebih dari itu, Progress AI juga dilengkapi sistem notifikasi yang akan menandai jika ada data yang kurang, tumpang tindih, atau tidak tertangkap dengan baik sehingga tim proyek bisa segera menutup celah informasi.
Namun, bayangkan jika metode lama tetap dipertahankan. Dokumentasi proyek masih bergantung pada catatan manual yang bisa berbeda tafsir antartim, laporan progres memerlukan waktu berhari-hari sebelum sampai ke manajemen, dan sengketa antarkontraktor sering muncul karena perbedaan klaim mengenai siapa yang sudah menyelesaikan pekerjaan. Dalam skenario seperti ini, keterlambatan proyek hampir tak terhindarkan, biaya bisa membengkak, dan transparansi sulit tercapai.
Di sinilah keunggulan Progress AI tampak jelas. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, manajemen proyek kini bisa dilakukan dengan akurasi tinggi, real-time, dan berbasis bukti visual. Hal ini akan membawa industri konstruksi menuju era transparansi dan efisiensi baru. Meski saat ini fokus utamanya adalah sektor konstruksi, teknologi ini juga berpotensi meluas ke energi, utilitas, hingga infrastruktur publik yang menuntut pemantauan lapangan secara konsisten.
