

Ini Tiga Fakta Waterspout yang Terlihat di Lepas Pantai Gunung Kidul
Pada Senin, 19 Mei 2025, netizen dihebohkan dengan video amatir yang diunggah di akun X @merapi_uncover. Video berdurasi hampir satu menit tersebut memperlihatkan dua titik pusaran angin yang memanjang dari permukaan laut ke atas awan. Pusaran ini disebut dengan waterspout.
Waterspout adalah kolom udara yang berputar cepat dan berdiameter kecil yang bersentuhan langsung dengan permukaan air. Berikut tiga fakta waterspout yang perlu diketahui.
- Bukan air laut
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan mengira bahwa massa air yang berputar di dalam waterspout sebenarnya adalah air laut. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa yang tampak seperti air laut yang tersedot ke udara sebenarnya adalah semprotan air dari awan. Berkumpulnya awan tersebut menyebabkan kondensasi, membentuk kumpulan tetesan air yang berputar seperti pusaran.
- Kecepatan pusaran
Menurut Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat, rata-rata waterspout memiliki diameter sekitar 50 meter dengan kecepatan angin mencapai 80 km/jam. Kecepatan ini relatif rendah sehingga daya rusaknya juga terbatas karena tidak mampu mengangkat massa yang terlalu besar. Meski begitu, dalam kondisi tertentu, kecepatan angin bisa melonjak hingga 240 km/jam. Ukuran waterspout juga bisa tumbuh mencapai diameter 100 meter. Umumnya, waterspout tetap berada di atas air dan tidak membahayakan pelaut. Namun, dalam kasus langka, waterspout bisa bergerak ke darat dan berubah menjadi tornado penuh yang berpotensi merusak bangunan dan mengancam keselamatan jiwa.
Meskipun kekuatan dan kecepatan waterspout biasanya dianggap tidak cukup kuat untuk mengangkat benda berat, ada kalanya pusaran angin begitu kuat hingga mampu menyedot air laut ke atas sampai mencapai awan induknya. Dalam kondisi seperti itu, garam laut, ikan, rumput laut, dan makhluk laut lainnya bisa terbawa ke atmosfer dan kemudian turun kembali dalam bentuk hujan yang tidak biasa. Hujan ini bisa berupa hujan ikan, hujan air asin, atau hujan yang mengandung potongan ganggang laut.
- Pertama kali terjadi
Fenomena ini bisa tampak sangat aneh dan membingungkan bagi siapa saja yang menyaksikannya, padahal sebenarnya dapat dijelaskan secara ilmiah dengan cukup sederhana. Walaupun pemahaman ilmiah mengenai waterspout baru berkembang belakangan ini, fenomena ini sendiri telah tercatat sejak zaman kuno dan sering dianggap sebagai kejadian misterius dan menakutkan. Catatan paling awal yang diketahui tentang waterspout berasal dari tahun 1456, ketika sebuah pusaran air terlihat di laut dekat kota Ancona, Italia. Pada 24 Agustus tahun itu, sebuah angin lesus laut muncul di dekat pantai Ancona dan bergerak dari timur ke barat hingga mencapai wilayah perairan dekat Pisa. Berdasarkan catatan tersebut, ukuran angin lesus itu mencapai lebar sekitar 3 kilometer.
Sumber: X @merapi_uncover, Marine Insight, Britannica