Default Title
logo spatial highlights
Ini 4 Bangunan di Indonesia yang Terapkan Infrastruktur Hijau

Ini 4 Bangunan di Indonesia yang Terapkan Infrastruktur Hijau

Infrastruktur hijau menjadi salah satu kebijakan strategis bagi pemerintah Indonesia untuk mendukung peningkatan taraf hidup manusia dan keberlanjutan lingkungan. Sebagai negara yang telah meratifikasi Perjanjian Paris, Indonesia berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang konsisten dengan jalur pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim.

Selain untuk mendorong bebas karbon, Indonesia juga memasukkan infrastruktur hijau dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Salah satu Langkah nyata adalah melalui perundingan bilateral antara Indonesia dan Jerman pada 1 Oktober 2019 yang menghasilkan Green Infrastructure Initiative (GII).

Perundingan tersebut bertujuan untuk mendukung upaya Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca secara berkelanjutan dengan menyediakan fasilitas Kerjasama Keuangan (KK) selama lima tahun dengan nilai mencapai EUR 2,5 miliar untuk mendukung proyek infrastruktur yang relevan dengan lingkungan dan/atau iklim melalui pinjaman bersubsidi dan pinjaman promosi yang disalurkan melalui Bank Pembangunan Jerman (KfW).

Sejak saat itu, beberapa bangunan atau infrastruktur telah dibangun dengan merujuk pada konsep infrastruktur hijau. Apa saja bangunannya?

1.Hutan Kota Gelora Bung Karno

Salah satu penerapan infrastruktur hijau di Indonesia adalah Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK) dengan menerapkan penghijauan wilayah urban, mengurangi efek pulau panas, pengelolaan air hujan, peningkatan kualitas udara, edukasi lingkungan, dan penyediaan ruang publik yang ramah lingkungan.

Di tempat ini, pengunjung bisa duduk bersantai sambil menikmati panorama gedung-gedung pencakar langit yang mengelilingi kawasan tersebut. Meski begitu, suasananya cukup sejuk dan asri karena memiliki banyak pepohonan yang rindang.

Hutan Kota GBK dibangun untuk menciptakan lebih banyak ruang hijau di Ibu Kota. Selain itu, tempat wisata alam ini juga menyediakan suasana kesegaran alam di tengah-tengah kota dan dapat menjadi tempat untuk melakukan berbagai aktivitas rekreasi. Mulai dari aktivitas yang terhubung dengan alam, kegiatan luar ruangan, atau sekadar beristirahat sejenak dari hiruk-pikuk perkotaan.

2.Menara BCA Jakarta

Menara BCA terletak di pusat bisnis Jakarta, menjadi contoh penerapan teknologi canggih untuk efisiensi energi. Menerapkan konsep green building dengan menggunakan kaca berinsulasi atau double glasses yang efisien untuk mengurangi konsumsi energi dari penyejuk udara. Pemasangan fitur air efisiensi tinggi hingga pemilihan sistem integrasi lansekap yang efisien mampu mengurangi penggunaan air bersih dan dapat menyerap air hujan hingga 100 persen.

3.Pacific Place Mall Jakarta

Pacific Place Mall mendapatkan sertifikat greenship platinum dari Green Building Council Indonesia (GBCI) karena sistem pengolahan air daur ulang yang baik untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar gedung. Konsep green building juga diterapkan dalam penggunaan sensor lampu dan lampu LED yang mampu menghemat penggunaan listrik dan pembelian alat pendingin dengan teknologi terbarukan.

4.BSD Green Office Park Tangerang

BSD Green Office park menjadi distrik pertama di Indonesia yang mendapat sertifikasi Gold green district dari Building Construction Authority Singapura. Konsep gedung ramah lingkungan diaplikasikan dalam komponen desain BSD Green Office seperti penggunaan kaca khusus untuk mengurangi penyerapan panas ke dalam gedung, menerapkan sistem water fixtures dengan flow rate rendah dan penggunan lampu bertenaga surya untuk penerangan jalan di kawasan perkantoran. Selain itu, green office park memiliki fitur yang mendukung konsep green building mulai dari fitur microclimate optimization hingga sustainable management practice. Komponen desain BSD Green Office park telah mengikuti standar green building internasional.

sumber : GII , Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia , GYS, TEMPO

+
+