

Lokananta Gelar Konser Musik Spasial, Tawarkan Pengalaman Baru
Konser musik kini tak lagi sekadar soal penampilan di atas panggung. Di tengah geliat eksplorasi audio imersif, Lokananta menghadirkan pengalaman berbeda melalui konser musik spasial. Konsep suara spasial merupakan sebuah pendekatan yang menempatkan suara sebagai elemen utama dalam membentuk suasana dan pengalaman mendalam.
Bertempat di ruang bersejarah yang dikenal sebagai pusat arsip musik Indonesia, Lokananta menjelma menjadi arena bunyi yang menyelimuti pendengarnya. Tanpa panggung, tanpa arah tunggal, penonton justru berada di tengah pusat suara yang datang dari segala penjuru pada Selasa, 24 Juni 2025.
Saat waktu menunjukkan pukul 19.45, suasana hening tiba-tiba terpecah oleh suara gamelan yang pelan-pelan muncul dari berbagai sudut ruangan. Bukan sekadar bunyi, melainkan juga suara yang membelai dan bergerak, menciptakan sensasi tak biasa.
Konsep ini bukan hanya melibatkan estetika, tetapi juga teknis. Lebih dari 12 speaker ditempatkan secara strategis untuk menghasilkan efek spasial dengan memanfaatkan teknologi audio yang memungkinkan suara mengalir secara horizontal dan vertikal, bukan hanya dari arah kiri dan kanan sebagaimana sistem stereo konvensional. Suara menjadi entitas yang bebas bergerak, menantang batas persepsi pendengar.
“Ini adalah konsep yang baru di Solo,” ungkap Erie Setiawan, produser dan ketua kolektif Art Music Today yang menjadi penggagas acara. Ia menegaskan bahwa musik spasial mengajak kita untuk mendengarkan dengan cara yang lebih sadar dan terbuka karena suara tak lagi hanya datang dari depan panggung, tetapi mengelilingi tubuh dan mengisi ruang.
Penonton diajak menyelami empat karya gamelan yang dibawakan oleh Wahyu Thoyyib Pambayun bersama Gamelan Kalatidha. Salah satu karya berjudul "Gumrining" menggambarkan bunyi hujan yang jatuh ke aliran sungai. Suara tersebut kemudian menjelma menjadi harmoni gamelan yang mengalun pelan, naik-turun, seolah memantul dari dinding ke dinding, membentuk lanskap bunyi yang hidup dan mengalir.
Setiap nada terasa hadir secara fisik, mengaktifkan kepekaan indra dan menciptakan pengalaman auditif yang nyaris sinestetik. Inilah pendekatan baru dalam mendengar: tak sekadar menjadi pendengar pasif, tetapi ikut larut dalam ruang suara yang dinamis, membangkitkan perasaan, imajinasi, dan kekaguman terhadap kompleksitas musikalitas tradisi yang dikemas dengan teknologi modern.
Selain sebagai sarana untuk mewujudkan pengalaman konser yang baru, Konser Musik Spasial yang digagas Lokananta bersama Art Music Today juga memberi ruang untuk seni tradisional gamelan. Acara tersebut memadukan unsur-unsur tradisional dengan eksekusi musikal yang modern.
Sumber: Radar Solo, Art Music Today