Default Title
logo spatial highlights
Ini Tiga Peran Pemetaan dalam Merespons Situasi Darurat

Ini Tiga Peran Pemetaan dalam Merespons Situasi Darurat

Pemetaan secara real-time telah terbukti bermanfaat baik dalam pengelolaan bencana alam yang sedang berlangsung maupun dalam upaya memprediksi kejadian di masa mendatang. Teknologi satelit dirancang khusus untuk mendeteksi kejadian, seperti kebakaran hutan secara global. Seiring berkembangnya kecerdasan buatan, teknologi ini semakin diperkuat dengan kemampuan analisis pola yang dapat meningkatkan akurasi model prediktif, termasuk dalam pengelolaan ekosistem satwa liar.

Berikut tiga peran pemetaan dalam situasi darurat.

1. Penilaian Risiko dan Dampak Bencana Alam

Sistem Informasi Geografis (SIG) dan penginderaan jauh memainkan peran penting dalam menilai risiko dan dampak bencana alam. Interaksi spasial antara potensi bahaya dan elemen yang berisiko, seperti infrastruktur, populasi, atau sumber daya alam, dapat divisualisasikan melalui teknik pemetaan tumpang susun. Pemetaan tersebut melibatkan di antaranya peta bahaya dan peta elemen berisiko. Pendekatan ini telah digunakan dalam penilaian cepat kerugian akibat gempa bumi, evaluasi risiko bencana topan, serta berbagai aplikasi lainnya.

Dalam konteks tanggap darurat, SIG telah terbukti efektif dalam pelacakan personel dan operasi penyelamatan. Di Norwegia, teknologi ini digunakan dalam operasi pencarian dan penyelamatan; di Seoul, Korea Selatan, SIG meningkatkan kesadaran spasial selama manajemen respons darurat; dan dalam operasi pencarian di wilayah liar, teknologi ini menggabungkan analisis medan, profil perilaku, teori probabilitas, dan manajemen sumber daya untuk efisiensi yang lebih tinggi.

2. Konservasi Satwa Liar

Teknologi geospasial juga memainkan peran signifikan dalam konservasi ekosistem satwa liar yang rentan. Proyek pelestarian serigala Yellowstone, yang dimulai pada tahun 1995 dengan dipimpin oleh ahli biologi Doug Smith selama hampir tiga dekade, menjadi contoh penting penggunaan pemetaan historis dalam pelacakan populasi dan pola migrasi satwa liar. Proyek ini menandai pentingnya dokumentasi berbasis data spasial dalam upaya pelestarian lingkungan.

3. Kesehatan Masyarakat

Dalam bidang kesehatan masyarakat, GIS telah digunakan secara luas untuk respons terhadap pandemi. Platform seperti yang dikembangkan oleh Esri menyediakan alat pemodelan dan pemetaan untuk pemantauan kesehatan masyarakat, membantu mengidentifikasi kapasitas dan kebutuhan sumber daya, serta mendukung komunikasi kritis secara real-time. Teknologi ini terbukti berperan dalam memperlambat penyebaran penyakit dengan menyediakan informasi spasial yang dapat ditindaklanjuti oleh pengambil kebijakan maupun petugas lapangan.

Sumber: Geo Week News, SafeSight Exploration

+
+